Brotherhood - Presiden Widodo (Jokowi) menyampaikan arahan kepada pejabat dan pegawai pemerintah untuk meniadakan pelaksanaan buka puasa bersama selama Ramadan 1444 Hijriah. Salah satu alasannya, saat ini masih dalam transisi dari pandemi menuju endemi.
Arahan itu tertuang dalam surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 perihal arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama. Surat tersebut diteken Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 21 Maret 2023.
Berikut ini tanggapan Aziz Yanuar SH terkait Surat Edaran tersebut.
Assalam wr wb,
Beredar Surat Edaran berkaitan dengan imbauan meniadakan acara buka puasa bersama selama ramadhan 1444 H
Maka disampaikan bahwa Surat Edaran itu jika benar maka diduga kuat sangat kental nuansa
Mengapa demikian?
Karena bisa bisanya dengan tanpa rasa malu apalagi berdosa saat bulan Ramadhan, saat umat Islam gembira ria merayakan semarak Ramadhan antara lain salah satunya dengan agenda silaturahmi buka puasa bersama yang di dalamnya banyak kebaikan antara lain saling memberi makan minum orang berpuasa, saling berbagi pahala dan berkah di dalamnya, dan kemudian ditiadakan dengan ALASAN KOPAT KOPIT.
Sementara sebelumnya buanyak tak terhitung acara konser musik, konsolidasi pilpres berbungkus acara acara buang buang anggaran di banyak tempat TIDAK PERNAH ADA SUARA KOPAT KOPIT sama sekali
Ini jelas dugaan kuat kopat kopit belakangan ini dijadikan sarana agenda ramadhan phobia bahkan menjurus islamophobia akut.
Oleh karena itu kami umat Islam MENDESAK PIHAK PIHAK yg terkait dengan imbauan dimaksud untuk menghentikan pernyataan2 dan sikap menjijikkan terkait ramadhan termasuk buka puasa bersama yang sarat muatan diskriminatif, dungu bahkan bodoh dan diduga penuh kebencian serta diluar nalar akal sehat manusia.
Dan kami imbau segenap masyarakat untuk semarakkan ramadhan 1444 H dengan khusyuk dan penuh syiar kebaikan diantaranya kegiatan buka puasa bersama bahkan sahur bersama sebagai ajang silaturahmi dan berbagi pahala