Habib Rizieq: Kaum Liberal Tidak Akan Berhenti Serang Islam
Bekasi – Musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Mereka senantiasa hendak memadamkan cahaya, aturan dan ketentuan Allah dengan statement yang disebarkan melalui jaringan internet, baik lewat Facebook, twitter dan sebagainya. Dengan terang benderang, mereka begitu gigih menyerang Islam dengan segala cara.
Hal
itu dikatakan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab
saat mendeklarasikan Lembaga Dakwah Front (LDF) Bekasi Raya - sebuah
sayap perjuangan FPI - di Islamic Center Bekasi, belum lama ini. Hadir
dalam deklarasi bertajuk “Berdakwah Meniti Jejak Salaful
Ummah, Ditengah sikap fanatik, golongan dan pembiaran umat” tersebut,
antara lain: Ustadz Farid Okbah, Ustadz Abdul Qadir Aka, Ustadz Murhali
Barda, Ustadz Nazirual al Ghoby, dan Moslem Pahlevy.
Dikatakan
Habib Rizieq, musuh Islam tidak akan berhenti menyerang Islam sampai
hari kiamat. Perang antara hak dan batil akan terus berlanjut. Namun,
Habib menyakinkan, Allah akan memenangkan agama ini (Islam). Itu sudah
jaminan dari Allah. Maka dari itu, umat Islam harus waspada penuh dengan
serangan musuh dari arah depan-belakang, kiri-kanan, atas-bawah. Mereka
senantiasa menghalalkan segala cara.
“Umat
Islam jangan lalai, harus mempersiapkan diri, bukan untuk menciptakan
perang, tapi menyiapkan perang jika sekiranya musuh menyerang kita
secara fisik. Itulah sebanya, umat Islam harus selalu siap menghadapi
kemungkinan terburuk,” ujar Habib.
Jaminan
Allah Islam akan menang, seyogianya menjadi imunisasi buat para dai dan
aktivis dakwah untuk tidak berputus asa dalam menegakkan kalimat Allah.
Tentu saja, kemenangan itu bisa diraih, jika para pendakwah ikhlas
dalam berjuang. “Dakwah itu bukan untuk mencari popularitas, mendapatkan
pengikut sebanyak-banyaknya, mengejar kedudukan dan jabatan, melainkan
mengharap ridho Allah. Para aktivis dakwah harus yakin dengan
pertolongan Allah,” tukas Habib.
Habib
Rizieq mengingatkan, kaum Liberal akan selalu mencari celah untuk
menggagalkan perundang-undangan bernuansa syariat. Bukan hanya UU
Pornografi yang mereka jegal, tapi juga UU Penodaan Agama, UU Anti
Perjudian, dan terakhir Perda Anti Miras. Usaha mereka bermain di
tataran hukum begitu sistematis. Sampai-sampai umat Islam kecolongan.
Kalah di DPR, mereka memperjuangkannya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sepilis Tidak Bisa Tidur
Belum
lama ini, baru sebulan yang lalu, sebuah organisasi kemahasiswaan Islam
meminta MK untuk membatalkan salah satu ayat (judicial review) yang
melarang peredaran buku yang menghina Allah, Nabi, Sahabat, dan Islam.
Ironisnya, MK menerima gugatan itu. Dengan begitu, Kejaksaan tidak punya
wewenang untuk melarang peredaran buku-buku yang menghujat Islam.
“Saya
curiga ada apa dengan MK. Kenapa MK tidak mengundang dan memberi tahu
MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lain. Saya berharap, para aktivis
dakwah senantiasa melek mata, buka telinga terhadap sepak terjang kaum
liberal,”tandas Habib.
Terkait
Perda Anti Miras, Komnas HAM mulai menekan dan mengancam Kemendagri,
untuk mewaspadai keberadaan 1.000 perda yang bernuasa syarat Islam.
Habib memberi contoh, di Tangerang, digelar sebuah razia bagi
perempuan bercelana pendek di muka umum. Melihat razia itu, LSM-LSM
liberal marah besar, seraya menyebut razia itu sebagai bentuk
pelanggaran HAM. “Inilah bukti, kaum liberal tidak bisa tidur, ketika
Indonesia telah diwarnai dengan perda bernuansa syariat,” kata Habib
Rizieq. [slm/fpi]
Sumber : Voa-Islam.COM