Mozaik Harokah FPI - Relawan FPI Sulawesi Tenggera terus bergerak menelusuri daerah terdakpak korban banjir, Pasca Banjir yang menerjang Desa Dampala, Le-le di Kec.Bahodopi pada tanggal 08/06/2019 berangsur kondusif.

Banjir yang mengakibatkan rusaknya jembatan penyebrangan yang menghubungkan Desa Dampala dan Bahodopi, sekaligus merendam rumah warga setinggi 1-3 meter saat ini berangsur surut dan telah di bangunnya jembatan belly membuat akses jalan kembali dapat di lalui.

Relawan HILMI-FPI Sulteng yang mendirikan Posko di Desa Bahomotefe selama 14 hari resmi di tutup di karena kondisi pasca banjir di Kecamatan Bahodopi berangsur membaik.

Selama 14 hari berada di Bahodopi relawan Hilmi-FPI Sulteng telah berkontribusi dengan membagikan paket sembako sebanyak 700 Paket, dan membersihkan 1 Masjid, 2 Puskesmas Pembantu, 1 Balai Desa, puluhan Rumah Warga dan puluhan  Sumur Warga dari lumpur.

Dengan berangsurnya kondisi Relawan HILMI-FPI Sulteng memutuskan bergeser ke Konawe Sulawesi Tenggara, Ustadz Sugianto Kaimudin Ketua DPD-FPI Sulawesi Tengah Mengatakan, "Alhamdulillah kami sudah selama 14 hari di Bahodopi dan kondisi di sini berangsur membaik, akses jalan yang sudah dapat di lalui dan roda perekonomian warga yang mulai berjalan sehingga kami memutuskan untuk membatu rekan - rekan FPI di Konawe Sulawesi Tenggara.

Banjir yang melanda Konawe Utara, Selatan dan beberapa desa lainnya pada 02/06/2019 hingga saat ini masih menyisakan duka, baik lumpur, air yang masih belum surut dan kondisi warga yang perlu bantuan menggerakan HILMI-FPI Sulteng untuk terjun membantu korban bencana banjir bandang di konawe utara, selatan dan sekitar Sulawesi Tenggara.

24/06/2019 HILMI-FPI Sulteng akan menerjunkan 15 Relawannya, membawa logistik dan perlengkapan yang di gunakan untuk membersihkan lumpur, dengan jarak tempuh dari Kabupaten Poso ke Konawe Sekitar 1 hari 1 malam melalui jalur darat.

Sumber : FPI Online