Mozaik Harokah FPI, Lombok - Keberadaan Relawan HILMI-FPI yang telah ada sejak 29 Juli 2018, sejak gempa awal melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini masih terus bergerak, bekerja pagi, siang, malam tiada henti untuk terus memberikan bantuan dan penanganan bagi para korban bencana.
Begerak setiap harinya mulai pagi hari dari posko induknya di kawasan Dusun Karang Tal, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, mulai menyebar dengan tim yang terbagi dalam kelompok-kelompok untuk menuju desa dan dusun yang menjadi target pendistribusian.
Selain kebutuhan pokok berupa paket-paket sembako, berbagai jenis bantuan lainnya terus digulirkan. Masuknya berton-ton pasokan logistik baru di antaranya dari Banten dan Batang, Jawa Tengah beberapa hari lalu yang lalu, menambah pula waktu pendistribusian logistik bantuan. Tak jarang Tim Relawan HILMI-FPI bekerja hingga tengah malam, untuk menyambangi baik posko pengungsian maupun rumah penduduk yang akan diberikan bantuan.
Dan masuk tahap recovery ini sejak per 1 September 2018, terdapat empat poin yang menjadi fokus utama para relawan, sebagai berikut.  
Bangun masjid dan mushola darurat


Salah satu masjid/mushola darurat yang didirikan Relawan HILMI-FPI.
Banyaknya sarana ibadah yang rusak dan hancur juga menjadi perhatian Tim Relawan HILMI-FPI. Di beberapa tempat Relawan HILMI-FPI selain merenovasi masjid atau mushola yang rusak, juga membangun sarana sementara atau darurat agar kegiatan ibadah warga di Pulau Seribu Masjid itu tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Seperti halnya di Dusun Papak, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Di tempat ini, Relawan HILMI-FPI mendirikan sebuah tenda pleton berukuran 6 x 12 meter, guna menggantikan sementara keberadaan masjid serta madrasah diniyah di daerah itu.
Tak luput disalurkan juga bantuan sarana pendukung berupa speaker toa dan microphone. Serta bantuan Al Quran dan buku-buku Iqro.
Renovasi Saluran Air Sepanjang 4 KM


Usaha Relawan HILMI-FPI untuk merenovasi saluran air bagi warga.
Rusaknya saluran air warga yang rusak akibat material longsoran gempa juga mendapat perhatian besar Relawan HILMI-FPI. Saluran air yang menghidupi 21 dusun dalam 2 desa, Desa Akar-akar dan Mumbul Sari mulai masuk tahap perenovasian.
Dengan membawa pipa-pipa besar Tim Relawan HILMI-FPI menuju sumber mata air Mantajo di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dengan menempuh jarak sekitar 5 jam perjalanan dari posko induk.
Untuk menembus kawasan tujuan, Relawan HILMI-FPI harus menggunakan kendaraan roda dua. Membelah hutan belantara. Menaiki dan menuruni bukit-bukit terjal dan berbahaya.
Dibantu beberapa warga, tim relawan sebayak 6 orang yang mayoritas berasal dari laskar FPI Jawa Barat itu, satu persatu membawa pipa dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengganti dan menyambung pipa-pipa yang rusak dari saluran air sepanjang 4 kilometer tersebut.
Hingga kini proses perenovasian masih dan akan terus berlangsung. Hingga warga dapat menikmati kembali mengalirnya air bersih yang sangat-sangat dibutuhkan. Untuk hal ini, kami akan turunkan dalam liputan khusus edisi mendatang.

Bangun dan Bedah Rumah


Progres pembangunan rumah Iren di Dusun Rempek.
Banyaknya rumah-rumah penduduk, baik yang rusak maupun hancur juga menjadi perhatian Relawan HILMI-FPI. Rumah-rumah yang rusak mendapat perenovasian atau dibuatkan hunian sementara berupa tenda.
Salah satunya tahap ini Relawan HILMI-FPI sedang fokus untuk membangunkan rumah baru untuk anak yatim piatu bernama Iren (2,5 th) di Dusun Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
Iren menjadi yatim piatu lantaran ibu beserta kakaknya harus meninggal dunia tertimpa reruntuhan gempa.
Dalam proses pembangunan ini, bahkan Ketua HILMI Banten, Ustadz Misbah juga turut terjun menjadi pekerja bangunan dibantu beberapa laskar FPI lainnya.
Dan pembangunan rumah bocah malang Iren, hingga saat ini masih terus berjalan.

Trauma Healing


Ustadz Prayudha dalam satu sesi trauma healing anak-anak korban gempa Lombok.
Pemulihan kondisi psikis pasca bencana, terutama bagi anak-anak yang menjadi perhatian utama juga dilakukan. Tim Relawan HILMI-FPI mendatangi beberapa posko pengungsian untuk memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak agar dapat bisa membebaskan rasa trauma dan derita.
Seperti halnya dilakukan oleh Ustadz Prayudha dan Ustadz Mukhlish. Dengan berbagai metode mulai dari bermain, bernyanyi, belajar serta mengaji, mereka diajak untuk larut dalam keceriaan dan kegembiraan secara bersama-sama. Motivasi tersebut diberikan, minimal guna menumbuhkan kembali semangat mereka untuk bangkit serta menatap kembali hari-hari mereka dengan ceria. (RG)


Sumber : http://hilalmerahindonesia.org/berita-361-masuk-tahap-recovery-relawan-hilmifpi-terus-bergerak.html #ixzz5QLr5bg5B