Brotherhood News - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) secara resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih. Penggantian nama ini mengikuti keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang diteken pada 19 Juni 2025 lalu.

Analisis Hukum Ahli Pertama RSUD Al-Ihsan Zidney Fahmidyan mengungkapkan, alasan perubahan nama rumah sakit karena Pemprov Jabar ingin memunculkan kearifan budaya Sunda melalui istilah Welas Asih.

Shopee COD & Gratis Ongkir :

‘Welas Asih’ memiliki arti belas kasih atau kasih sayang mendalam terhadap orang lain.

Zidney mengatakan, istilah ini juga diambil dari dua nama Allah dalam Asmaul Husna, yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim.

Saat ini, proses pergantian nama masih berjalan 30 persen, sehingga plang nama rumah sakit masih belum berubah. Kendati demikian, Zidney menargetkan, proses rebranding nama selesai dalam waktu dekat.

Shopee COD & Gratis Ongkir :

Awal Nama RSUD Al-Ihsan
RSUD Al-Ihsan pertama kali didirikan pada tahun 1993 sebagai yayasan oleh enam tokoh Jawa Barat yang mewakili unsur umat Islam, ulama, dan pemerintahan.

Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Al-Ihsan beralih kepemilikan menjadi milik Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Perpindahan kepemilikan terjadi pada tahun 2004 hingga saat ini.

“Dulu untuk nama Al-Ihsan sendiri munculnya dari Pak Uqman (Sutaryan) Almarhum, Wakil Gubernur Jawa Barat dulu. Nah dulu sebenarnya ini yayasan deh, dulu yayasan namanya Rumah Sakit Islam Al Ihsan,” jelas Zidney saat ditemui di lokasi, Selasa (1/7).

Shopee COD & Gratis Ongkir :

Nama Al-Ihsan memiliki makna yang mendalam. Ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam beribadah, yaitu beribadah seolah-olah melihat Allah, dan jika tidak bisa melihat-Nya, maka yakin bahwa Allah melihat kita.

Pada tanggal 19 November 2008 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 23 Tahun 2008 Rumah Sakit Islam Al-Ihsan berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Sumber : Kumparan 



Dedi Mulyadi ganti nama RSUD Al-Ihsan jadi RSUD Welas Asih: Munculkan kearifan budaya Sunda.


AYO GANYANG ISLAMOFOBIA !!!

Gubernur Jawa Barat KDM Seorang Islamofobia kelas berat,
Semua yang berbau Islam, Mau dia ganti dengan aroma wiwitan,
karena baginya Islam agama pendatang, sedang sembah berhala & dewa dianggap agama leluhur yang harus dilestarikan.
Dulu "Assalaamu'alaikum" diganti dengan "Sampurasun".
Kini "RSUD Al-Ihsan" mau diganti dengan "RSUD Welas Asih".
Akan kah besok "Kamar Jenazah" diganti dengan "Kamar Layah",
dan Takbir "Allahu Akbar" dalam Shalat mau diganti juga dengan "Sang Hyang Maha Gede"!?
Lalu "Majelis Permusyawaratan Rakyat" dan "Dewan Perwakilan Rakyat" semua katanya dari Bahasa Arab dan sangat Islami, mau diganti juga!?