Gara-gara
perlakukan biadab, keji dan pelanggaran HAM berat yamg dilakukan Rezim
Militer Budha dan dibantu para Setan Gundul (Bhiksu Budha) Myanmar
dalam membantai dan melakukan genosida terhadap Umat Islam Rohingya
Myanmar, akhirnya darah mayoritas umat Islam Indonesia kembali mendidih
menyaksikan saudara Muslimnya diperlakukan keji dan biabad. Untuk
menunjukkan solidaritas dalam melawan rezim militer dan para setan
gundul Budha Myanmar, ribuan umat Islam Indonesia siap ngerudug Gedung
Kedubes Myanmar di Jakarta pada Jum’at (3/5) mendatang.
Demikian kesepakatan dari pertemuan para pimpinan Ormas Islam di Markas
FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Jum’at (19/4). Pertemuan dihadiri para
tokoh umat Islam antara lain Habib Muhammad Rizieq Syihab (FPI), Ustad
Muhammad al Khathath (FUI), Ustad Abu Jibril (MM) dan Ustad Achmad
Michdan (TPM).
“Pada hari Jum’at 3 Mei bakda sholat Jum’at, ribuan umat Islam se
Jabodetabek siap berkumpul di Bundaran HI untuk demo memprotes kekejian
rezim militer Myanmar dan yang dimotori para Bhiksu Budha dalam
membantai umat Islam Rohingya. Setelah itu ribuan umat Islam akan
longmarch ke Kebubes Myanmar yang tak jauh dari Bundaran HI,” tegas
Ustad Muhammad al Khathath seusai pertemuan tersebut.
Sedangkan salah seorang peserta pertemuan kepada SI Online menjelaskan,
para Setan Gundul (Bhiksu Budha) Myanmar itu memang luar biasa kejamnya.
Kalau disini para Setan Gundul itu kelihatannya dermawan dengan suka
membantu seperti yang sering ditayangkan sstasiun televisi DAAI milik
mereka, itu hanya kamuflase karena mereka sangat minoritas sehingga tak
mungkin akan meniru kebiadaban para Setan Gundul Budha Myanmar yang
mayoritas.
“Kelakuan para Setan Gundul dimanapun sama, sangat kejam dan bengis
terhadap umat Islam, sehingga mereka wajib diberi pelajaran setimpal.
Kalau umat Islam tidak mau dimurtadkan, maka mereka akan melakukan
pembantaian massal. Maka jangan sampai umat Islam di Indonesia menjadi
minoritas kalau tidak ingin pembantaian Myanmar terjadi disini,”
ujarnya.
Dirinya mencontohkan umat Islam minoritas di Filipina Selatan dibantai
Katolik mayoritas, umat Islam minoritas di India dibatai Hindu
mayoritas, umat Islam minoritas Bosnia yang dibantai Kristen Ortodoks
Serbia mayoritas, umat Islam minoritas di China dan Rusia yang dibantai
rezim Komunis mayoritas dan dulu umat Islam di Andalusia yang dibantai
sampai habis oleh para begundal Katolik Spanyol yang dipimpin Raja
Ferdinand dan Ratu Isabela yang sukses membersihkan umat Islam dari bumi
Andalusia.
Sementara itu Ketua Umum DPP FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab
menegaskan, pembantaian umat Islam Rohingya jelas didukung Rezim Militer
Myanmar, meskipun mereka tidak mengakuinya dan berhasil mengelabui PBB.
“Setelah terbitnya UU Anti Muslim Rohingya, Rezim Militer Myanmar
melakukan perang pembantaian terhadap umat Islam Rohingnya dengan
meminjam tangan para Rahib atau Bhiksu Budha Myanmar. Mereka mengatakan
itu konflik horizontal antara Umat Islam Rohingya dan Budha, padahal
sesungguhnya pembantaian massal yang didukung rezim militer yang
berhasil mengelabui PBB dengan mengatakannya sebagai konflik horisontal
biasa,” tegas Habib Rizieq.
Suara-Islam.com
Posting : R.E