Jakarta - Kampanye penggunaan kondom oleh Nafsiah Mboi yang baru saja dilantik
menjadi Menteri Kesehatan, Kamis 13 Juni lalu, tidak dilandasi agama,
dan hanya melihat statistik penyebaran penyakit dengan hubungan
heteroseksual. Secara tidak langsung, upaya melegalkan perzinahan ini
dinilai sangat keterlaluan. Betapa tidak, penduduk Indonesia yang
mayoritas muslim seharusnya mendapat perlindungan dari pemerintah
terkait hal-hal yang merusak moral dan akhlaq, bukan malah menambah
peluang untuk berzina.
Dalam
mengambil keputusan, Menkes baru ini seakan menutup mata dan telinga
dengan kenyataan yang ada. Perzinahan/ seks bebas dilarang dalam ajaran
agama Islam, seharusnya Menkes memahami kondisi tersebut sehingga tidak
serampangan mengambil keputusan. Tentu saja rencana Menkes tersebut
mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan umat Islam, tak terkecuali
Ketua Umum Front Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab.
Menurut Habib, Menkes RI Nafsiah
pola pikirnya itu cabul liberal. Ia hanya melihat statistik saja. Dia
tidak melihat moralitas, padahal persoalan ini juga menyangkut moral.
Artinya, kampanye itu sama saja membebaskan hubungan seks karena ada
kondom.
"Menkes
RI yang baru, Nafsiah Mboi, adalah MENTERI CABUL LIBERAL (?!), karena
baru saja jadi menteri sudah bikin HEBOH dengan KAMPANYE KONDOM bagi
remaja yang BELUM MENIKAH, dengan dalih untuk cegah AIDS dan cegah
KEHAMILAN di luar nikah”, kata Habib Rizieq, kepada redaksi fpi.or.id, Senin, (18/06/2012).
Jelas,
maksud Ibu Menkses ini agar para remaja yang melakukan hubungan seks
dini, tanpa nikah, aman saat berhubungan seks. Dengan kata lain, aman
berzina, tanpa berisiko tertular penyakit HIV/AIDS. Cara mengatasi Aids
seperti itu menurut Habib Rizieq merupakan propaganda zina dikalangan
remaja sekaligus kampanye pembodohan.
“Ini
adalah KAMPANYE PENYESATAN, karena merupakan PROPAGANDA ZINA di
kalangan remaja. Juga merupakan KAMPANYE PEMBANGKANGAN karena melanggar
Undang-Undang yang melarang pemberian ALAT KONTRASEPSI kepada yang belum
menikah, sekaligus merupakan KAMPANYE PEMBODOHAN, karena ukuran Virus
HIV penyebab AIDS jauh lebih kecil dari pada ukuran pori-pori kondom,
apalagi saat kondom meregang, sehingga kondom tidak akan bisa cegah
Virus HIV / AIDS”, lanjut Habib.
“Jalan
yang benar dan tepat serta jitu sekaligus berkah untuk cegah AIDS dan
KEHAMILAN di luar nikah adalah STOP ZINA, STOP PELACURAN, STOP SEX
BEBAS, STOP SODOMI, STOP HOMOSEX, STOP LESBIAN dan STOP SEGALA BENTUK
PENYIMPANGAN SEX !!!", tegas Habib menutup pembicaraannya.
Sebelumnya
diberitakan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakkan akan
meningkatkan kampanye penggunaan kondom kepada masyarakat, untuk
mencegah kehamilan beresiko. Menurut Nafsiah, kampanye penggunaan kondom
selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
Nafsiah
mengatakan, yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan
seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu
kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini menjadi penting,
mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi
pada anak-anak remaja.
Tak
hanya itu, Nafsiah menegaskan kondisi yang ada saat ini berbeda dengan
yang terjadi di lapangan. Menurutnya, UU yang menyatakan yang belum
menikah tidak boleh diberikan kontrasepsi sudah tidak relevan. [Slm/fpi]
Sumber : www.fpi.or.id