Jakarta - Ribuan massa Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) melakukan aksi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) karena dugaan sejumlah kasus korupsi.


"Kita melaporkan Ahok bukan karena dia Cina, bukan karena dia kafir, tetapi kita melaporkan karena Ahok korupsi. Jadi tidak ada rasis ataupun fasis disini," ujar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab di depan kantor KPK, Senin (4/4/2016).

Ahok diduga terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, diantaranya kasus penyerahan aset pemprov DKI kepada PT Transjakarta dimana indikasi kerugian negara senilai 1,6 triliun, penyerahan aset Pemprov DKI berupa tanah 234 meter blok apartemen yang nilainya Rp. 8,5 miliar, dan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras dengan indikasi kerugian negara senilai 191 miliar.

"Kita juga minta KPK untuk mendalami keterlibatan Ahok dalam kasus reklamasi yang beberapa waktu lalu sudah ada yang ditangkap oleh KPK, kemungkinan keterlibatan itu tidak boleh diabaikan oleh KPK. Intinya kami minta kepada KPK tangkap Ahok karena Ahok korupsi," tegas Habib Rizieq.

"Kalau KPK tidak melanjutkan laporan kita untuk memeriksa Ahok, kita siap ramai-ramai datangi rumah Ahok, kita akan gelar pengadilan rakyat," tandasnya.

Aksi tersebut bertajuk 'Aksi Damai Sejuta Umat Islam Bersama Alim Ulama dan Habaib dukung KPK Penjarakan Ahok'. Sejumlah ormas bergabung dalam aksi ini, antara lain FPI, FBR (Forum Betawi Rempug), Laki Pejuang Anti Korupsi, DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), Fahmi Tamami, FBB (Forum Betawi Bersatu), GPI (Gerakan Pemuda Islam) dan lainnya.

Setelah aksi di KPK, massa GMJ kemudian menggelar aksi di depan kantor DPRD DKI untuk mendesak anggota DPRD melanjutkan hak angket yang telah menetapkan bahwa Ahok bersalah agar bisa dilengserkan dari kursi Gubernur Jakarta.

Sumber : Suara-Islam.Online