INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI'UUN... Pada hari Kamis 09 Jumadil Awwal 1434 H/ 21 Maret 2013 M, malam Jum'at, telah gugur menjadi SYAHID guru kami tercinta ASY-SYEIKH MUHAMMAD SA'ID RAMADHAN AL-BUTHI ASY-SYAFI'I AL-ASY'ARI bersama 23 muridnya saat usai ta'lim rutin di Masjid Jami' Al-Iman - Damascus - Syiria karena DIBOM di dalam Masjid. Entah siapa pelakunya???

Ya Robb, Engkau Maha Tahu siapa pelakunya, maka hancurkan mereka, karena telah membunuh salah seorang Ulama Besar yang menjadi Wali-Mu ... !!!

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, menyesalkan kelompok yang telah menghina AL-BUTHI:

Ingat Hadits: "Udzkuruu Mahaasina Mautaakum" Jadi, tidak pantas kata HINAAN dilontarkan buat saudara muslim yang telah wafat, apalagi yang wafat adalah SYAHID seperti Al-Buthi. Al-Buthi Asy-Syafi'i Al-Asy'ari adalah ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SHOLEH serta ZUHUD. Siapa anda yang mau menghina Al-Buthi ?!!

Soal Al-Buthi tidak bergabung dengan MUJAHIDIN SYRIA, dia punya alasan sendiri yang wajib kita hormati, walau pun belum tentu kita sepakat, antara lain.

Pertama, usia yang sudah lanjut.
Kedua, Al-Buthi sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar mengajar dan mangarang kitab.
Ketiga, Mujahidin masih bergabung dengan barisan KAFIR dan LIBERAL serta memperoleh senjata dari AS dan sekutunya, sehingga beliau khawatir konflik Syria hanyalah permainan konspisari Asing.
Keempat, Al-Buthi bukan satu-satunya Ulama Aswaja Syria yang tidak bergabung dengan Mujahidin.
Kelima, Al-Buthi ulama yang berilmu mumpuni, sehingga berhak Ijtihad, jika benar ijtihadnya dapat dua pahala dan jika salah dapat satu pahala.
Keenam, Al-Buthi punya perjanjian politik dengan Dinasti Al-Asad jauh sebelum ada pemeberontakam, dan beliau orang yang tidak suka khianat dengan janjinya.
Ketujuh, perjanjian politik tersebut ketika itu telah berhasil menghindari pembantaian Aswaja yang sebelumnya sering terjadi.
Kedelapan, perjanjian politik tersebut telah berhasil membebaskan Ulama Aswaja yang banyak dipenjara oleh Dinasti Al-Asad.
Kesembilan, perjanjian tersebut telah menyelamatkan bangsa Kurdi dari kejaran militer Al-Asad.
Kesepuluh, perjanjian tersebut telah berhasil mengizinkan Ulama Syria yang lari ke luar negeri untuk kembali seperti Syeikh Abdul Fatah Abu Ghuddah.
Kesebelas, perjanjian tersebut telah berhasil memperkenankan Ulama luar Syria tampil di Syria untuk berda'wah, seperti Syeikh Yusuf Al-Qordhowi.
Kedua belas, tidak ada satu pun Ulama Aswaja Syria yang menyalahkan, apalagi menghina Al-Buthi terhadap ijtihad politiknya, kecuali kelompok yang memang suka dan sering mengkafirkan muslim lain yang berbeda pendapat dengan beliau.

Karenanya, Kami FPI membela MUJAHIDIN SYRIA melawan BASYAR AL-ASAD yang ZOLIM, tapi kami tetap harus jaga AKHLAQ terhadap ULAMA ASWAJA SYRIA yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan IJTIHAD POLITIK, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita. Siapa pun PELAKU BOM BUNUH DIRI yang menggugurkan Al-Buthi dan 23 muridnya di DALAM MASJID, dan apa pun alasannya, maka hal tersebut tidak bisa dibenarkan.

ANDAIKATA MUJAHIDIN SYRIA yang melakukan itu, maka mereka yang salah jalan, bukan Al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan MUJAHIDIN sebagaimana PERNYATAAN RESMI yang dikeluarkan oleh Persatuan Ulama Syria yang dipimpin oleh Asy-Syeikh Muhammad Ali Ash-Shobuni sbb:

Kami mengutuk penyerangan sejumlah masjid, ulama dan warga sipil yang tidak bersalah. Kami juga mengutuk segala macam tindakan pembunuhan tanpa alasan yang jelas. Dan kami menolak semua tuduhan bahwa ini adalah tindakan para mujahidin yang telah mengabdikan dirinya untuk membela darah, kehormatan dan kesucian kaum muslimin.
Kami yakin bahwa tindakan seperti ini adalah perbuatan rezim Asad yang sering menyerang masjid-masjid, tempat-tempat ibadah dan membunuhi para ulama. Perbuatan seperti ini bukanlah suatu hal baru yang dilakukan rezim jahat dan para intelijennya yang licik.

Seperti diketahui dalam perjalanan bangsa Suriah, rezim Bashar Assad tidak segan-segan membunuh dan menyerang simbol-simbol penting setelah merasa bahwa hal itu sudah tidak berguna lagi, atau takut kalau mereka balik menyerang rezim, kemudian dengan berpura-pura, mereka mengucapkan bela sungkawa dan menyematkan pada orang-orang yang mereka bunuh sebagai syahid dan menggelar acara untuk memperingatinya.

Selain itu, ada tuduhan bahwa FPI membela Al-Buthi karena Ashobiyyah sama-sama bermadzhab Syafi'i dan Asy-'Ari. Terkait hal itu, Habib Muhammad Rizieq Syihab memberikan jawaban sebagai berikut:

Bahwa membela Ulama ASWAJA yang mati DIBUNUH secara ZHOLIM saat usai TA'LIM bersama para muridnya di dalam MASJID dengan BOM BUNUH DIRI itu bukan ASHOBIYYAH, karena itu membela yang benar.

Yang ASHOBIYYAH itu: membela Pelaku BOM BUNUH DIRI yang telah membunuh Ulama ASWAJA di dalam MASJID saat usai TA'LIM bersama para muridnya. Kok sudah salah dibela ???!!! Camkan !

Karenanya, bagi mereka yang tetap "NGOTOT" merendahkan Asy-Syahid Al-Buthi: Silakan tunjukan ULAMA ASWAJA SYRIA mana yang membenarkan PEMBUNUHAN AL-BUTHI ???!!! " Haat Burhaanakum in Kuntum Shoodiqiin"…

Bagi yang membenci Al-Buthi dengan FITNAH bahwa Al-Buthi ANTEK DINASTI AL-ASAD, takutlah kepada Allah SWT, karena Fitnah lebih berat dari pada pembunuhan. Jagalah lisan dan sikap anda di Indonesia yang mayoritas ASWAJA, karena di Indonesia Al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan!!!

Perlu dicatat, Al-Habib Ali Al-Jufri mengatakan: “Aku telah menelefonnya dua minggu sebelum kewafatannya dan beliau (Syeikh Dr. M. Said Ramadhan Al-Buthi) berkata pada akhir percakapan: “Tidak akan lama umurku melainkan beberapa hari lagi. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakan aku.”

Dan pada beberapa hari sebelum kewafatannya, Syekh Dr. M. Said Ramadhan Al-Buthi berkata: “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku daripada ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad (yang ijtihadnya betul mendapat dua ganjaran dan yang keliru mendapat satu ganjaran).”

Selamat jalan Mujahid Sejati, surga menantimu !

Wallaahul Musta'aan


Sumber : www.fpi.or.id
Posting : R.E