"Money politic adalah uang haram, itu adalah
risywah (suap) Allah mengutuk yang memberi dan menerima suap. Jadi umat Islam
harus menolak setiap pemberian suap dari setiap calon gubernur apalagi calonnya
non muslim," ujarnya saat peluncuran Konvensi Gubernur Muslim Jakarta di
Aula Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, seorang mukmin tidak hanya dilihat dari
ibadah dan akhlaknya, tapi juga harus ideologis, jadi muslim yang kaffah.
"Orang Islam yang lahiriyahnya Islam tapi
hatinya anti kepada Islam, anti kepada syariat, anti kepada pemimpin Islam yang
sholeh maka dia termasuk golongan munafikin," jelas Kyai Cholil.
"Oleh karena itu, jangan sampai gara-gara
pemilu kita tergolong orang munafik yang menjual akidahnya karena memilih cagub
non muslim," tegasnya.
KH Cholil Ridwan adalah salah satu anggota Majelis
Tinggi Jakarta Bersyariah, bersama para ulama lainnya ia sedang membuat program
Konvensi Gubernur Muslim untuk untuk mengambil langkah yang terbaik secara
konstitusional agar calon pemimpin muslim bisa memenangkan pemilihan gubernur
Jakarta di masa mendatang.
Para ulama akan menampung setiap calon gubernur
lalu mengikhtiarkan menjadi satu pasangan yang akan maju sebagai calon gubernur
dan wakil gubernur DKI melalui konvensi umat Islam Jakarta. Konvensi tersebut
akan melakukan uji kelayakan, uji kompetensi serta mengukur popularitas,
akseptabilitas dan elektabilitas seluruh peserta sesuai aturan Islam.
Sumber : SI/ adhila