Ribuan orang dari Front Pembela Islam (FPI) menghadiri deklarasi
kepengurusan FPI se-Banten di Alun-alun Kota Pandeglang, Selasa (26/2).
Pengukuhan pengurus FPI di Banten, dipimpin Ketua Umum FPI, Habieb
Rizieq Shihab beserta seluruh jajaran pengurus DPP-FPI Pusat.
Di hadapan ribuan orang dan pengurus FPI, Habieb Rizieq Shihab berharap,
dengan dideklarasikannya kepengurusan FPI Banten bisa lebih
meningkatkan ukhuwah islamiyah umat Islam di Banten, khususnya sesama
pengurus.
Kepengurusan FPI Banten ini juga diharapkan bisa menjadi corong
perjuangan organisasi melaksanakan dakwah serta memerangi kemaksiatan,
kemudaratan, dan aliran sesat.
“Saya juga mengajak seluruh umat Islam di Banten untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” kata Habieb.
Jatuh bangun
Habieb mengatakan, dalam perjalanannya FPI yang kini sudah memasuki usia
15 tahun tentu saja tidak selalu mulus. FPI banyak menjalani jatuh
bangun, terutama dalam melaksanakan tujuan utama organisasi melakukan
syiar agama Islam atau dakwah.
“FPI dalam berdakwah tidak selalu berjalan mulus, FPI kerap mendapatkan
intimidasi, terror, dan macam-macam bentuk lainnya. Bahkan, FPI tidak
jarang diserang pembusukan dengan cara pembunuhan karakter, FPI di
tuduh sebagai ormas yang ekstrem atau berhaluan garis keras, anti-NKRI,
anti-Pancasila, teroris dan bahkan FPI diisukan akan mendirikan negara
baru,” katanya.
Untuk itu, kata Habieb, menyampaikan kepada seluruh massa, pengurus
FPI, dan masyarakat sampai saat ini FPI tidak pernah anti-Pancasila.
Apalagi, menolak Pancasila sebagai ideologi negara Indoensia.
Ia menuturkan, FPI juga secara tegas menolak keberadaan Ahmadiyah di
Indonesia. Pasalnya, ajaran Ahmadiyah itu selain secara jelas
bertentangan dengan syariat Islam juga Pancasila. Dengan demikian,
Ahmadiyah tidak harus tumbuh di Indonesia.