Untuk membangun komitmennya, FPI (Front Pembela Islam) dalam menerapkan
amal ma'ruf nahi munkar, tetap konsen dengan permasalahan tempat-tempat
maksiat yang ada di sekitar Riau khususnya Kota Pekanbaru.
Agenda paling utama dari permasalahan yang lebih besar lagi di kota
Pekanbaru yang dituju yakni tempat hiburan seperti XP Club di jalan
Jendral Sudirman dan SP Club yang berada di jalan Teuku Umar.
Hal tersebut disampaikan menurut Wakil ketua DPD FPI Riau Ade Hasibuan,
kepada riau24.com saat dihubungi melalui selulernya, Senin (29/4/13)
yang mengatakan bahwa FPI Provinsi Riau tetap konsen dalam memantau
serta mendata tempat-tempat hiburan malam yang berbau maksiat.
"Kita sudah menyampaikan kepada pihak terkait mengenai permasalahan ini.
Namun tindakan yang elegan sampai saat ini tidak digubris dan tidak
nyata. Dan kita sebagai elemen daripada bagian masyarakat Riau, tetap
melakukan penertiban ini secara persuasif," Tegas Ade
Dirinya
juga menuturkan bahwa sebelumnya FPI telah mengingatkan kepada pihak
terkait yakni Kapolres kota Pekanbaru dalam setiap aksi yang mereka
sampaikan.
"Kita sudah membangun komunikasi yang baik dengan
pihak Kapolres sendiri, dan alhamdullilah dari Kapolres sendiri juga
dalam hal ini sangat mendukung. Artinya, penertiban yang dilakukan oleh
FPI secara langsung maupun tidak langsung dari tempat-tempat yang berbau
maksiat akan tetap terus ditindaklanjuti," Sebutnya
Namun
menurutnya lagi, ada sebuah permasalahan yang lebih besar yang ada di
kota Pekanbaru terutama seperti XP Club di jalan Jendral Sudirman dan SP
Club yang berada di jalan Teuku Umar.
"Dari informasi
penelusuran investigasi yang kami dapatkan dari anggota FPI yang turun
ke lapangan, tempat tersebut selain melakukan aktifitas perjudian juga
adanya aktifitas sarana penari-penari telanjang yang mempertontonkan hal
yang tidak senonoh di depan khalayak ramai," Ujar Ade
Dan
beberapa minggu yang lalu pihaknya sudah melayangkan surat kepada dua
tempat hiburan ini untuk berhenti beraktifitas karena telah melangar
ajaran dan kaidah Islam. Namun, jika himbauan ini tidak di gubris juga,
maka dalam hal ini FPI yang punya standar organisasi akan menentukan
sikap.
"Jika tidak mengidahkan himbauan dari batas yang telah
kita layangkan, maka kita akan punya sikap yang nanti akan dipilih
sendiri. Apakah itu akan mendatangi tempat hiburan tersebut. Dan dalam
hal ini juga, kita akan sampaikan kepada seluruh awak media. Karena
bagaimanapun juga, hal ini harus diberitakan supaya masyarakat tahu,"
Paparnya
Ade juga menyebutkan bahwa keberadaan FPI di kota
bertuah ini tidak ada mengandung unsur anarkis. Karena disaat institusi
seperti aparat dan pemerintah terkait tidak berfungsi, maka FPI akan
mengambil langkah-langkah secara persuasif.
"Hal itu yang
paling utama kita lakukan ke depan dan dalam menegakkan ajaran Islam,
kita tidak pernah pandang bulu dan komitmen memberantas kota Pekanbaru
dari tempat-tempat maksiat. Dalam minggu-minggu ini FPI sedang membangun
kekuatan untuk memberantas tempat-tempat yang mengandung unsur
maksiat," Tutupnya.
Posting : R.E