Tudingan Anggota Komisi III PDIP Eva Sundari bahwa seruan Jihad ke
Rohingya berdampak lebih buruk. Ditanggapi langsung oleh Ketua Umum
Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq
Syihab. Ia menegaskan sosialisasi untuk jihad ke Rohingya tidak akan
berhenti dan akan terus dilakukan. Menurutnya, Jihad adalah solusi guna
melindungi kehormatan muslim Rohingya.
Habib Rizieq Syihab “FPI tetap serukan jihad ke Myanmar,” Jakarta, Rabu (8/5/2013)
Demikian itu ia lakukan, sebab Habib menilai selama ini upaya diplomasi
tidak pernah menghasilkan apa-apa. The Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) ternyata tidak mampu
menghentikan kekejaman militer dan warga Budhis Myanmar terhadap muslim
Rohingya.
“Tekanan Asean dan PBB sudah mandul terhadap Myanmar,” cetusnya.
Maka dari itu, Habib menjelaskan tidak ada solusi selain
mengumandangkan peperangan terhadap militer dan ekstrimis Budhis
Myanmar.
“Jihad adalah jawaban untuk melawan kejahatan yang dilakukan militer Myanmar dan ekstrimis Buddha terhadap Muslim Rohingya,”
Sambungnya, FPI tidak akan berhenti memburu mereka yang telah melakukan pembantaian terhadap kaum muslimin Rohingya.
“Kami akan kejar dan bunuh para Jenderal dan Bikshu yang membantai umat Islam!” tandasnya.
Seperti diketahui, Eva Kusuma Sundari menuding seruan jihad mati ke
Myanmar menimbulkan dampak yang lebih buruk dan tidak bermanfaat. Ia
meminta semua pihak untuk menghentikan seruan jihad tersebut
“Ajakan jihad mati dan membunuh Myanmar Buddha yang disuarakan Front
Pembela Islam selama demontrasi pro Rohingya di Bundaran HI, Jakarta,
beberapa waktu lalu, amat disesalkan karena berdampak memperburuk
keadaan,” kata Sundari, di Semarang, Selasa (07/05) seperti dilansir
dari antaranews.
Lebih dari itu, Eva mengatakan Seruan-seruan
jihad yang disebutnya ekstrim dan radikal kerap dikumandangkan untuk
memerangi langsung secara fisik ketidakadilan itu yang sering
di-”tangkap” mentah-mentah oleh “jihadis” amatir.
Di balik
kesediaan “jihadis” amatir itu, kata Sundari, “‘Jihadis-jihadis’ amatir
tentu akan menjadi target perekrutan kelompok teroris yang
sesungguhnya.” ujar politisi perempuan ini.
Posting : R.E