Kekejaman dan kebiadaban agresi militer Israel yang
membombardir warga sipil dan meluluhlantahkkan Gaza, Palestina menuai
kecaman dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Majalengka, Cibinong Bogor dan di sejumlah daerah. juga menggelar aksi penggalangan dana kemanusiaan bagi warga Palestina.
Penggalangan dana dilakukan di jalan utama, Jalan KH Abdul Halim, Kota
Majalengka. Aksi penggalangan dana tersebut dilakukan kelompok massa
yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Palestina (GEMPPA)
bekerja sama dengan Lembaga Kemanusian Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP) Kabupaten Majalengka.
Dana yang terkumpul dari
aksi tersebut sebesar Rp25.000.900 dan 20 dolar Australia. Awalnya,
massa berkumpul di Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Minggu
(13/7/2014), kemudian melanjutkan aksinya dengan long march ke Alun-alun
Majalengka.
Hadir pula dalam aksi tersebut antara lain
Keluarga Mahasiswa Muslim Majalengka (KM3), Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI), Front Pembela Islam (FPI), IKADI, SALIMAH,
HIMA PUI, HIMA PERSIS, Hijar PUI.
Kordinator Aksi GEMPPA Dani
Hamdani menjelaskan, hingga saat ini sudah ratusan warga Gaza yang
syahid akibat agresi militer Israel, yang sebagian besarnya merupakan
anak- anak dan wanita. Untuk itu, sebagai bentuk dukungan kepada warga
Gaza, GEMPPA Majalengka bekerja sama dengan KNRP Majalengka melakukan
penggalangan dana.
"Sebagaimana informasi yang sudah sama- sama
kita ketahui, saat ini warga Gaza sangat membutuhkan bantuan makanan
dan obat- obatan. Insya Allah dana yang kita sumbangkan akan sangat
membantu saudara- saudara kita di sana," terangnya.
Sementara
itu, tokoh masyarakat Majalengka Asep Aminudin mengajak masyarakat untuk
berdoa saat akan berbuka puasa, semoga masyarakat Palestina diberikan
kekuatan dan perlindungan Allah SWT serta dihancurkan zionis Yahudi
Israel.
"Saat ini saudara kita di Palestina sedang terkena
musibah, akibat serangan bom yang dilancarkan Israel. Sudah saatnya kita
sebagai sesama muslim bangkit, membantu penderitaan yang dialami warga
Palestina," kata Asep Aminudin dalam orasinya.
Keprihatinan itu
tidak lepas dari tindakan Israel yang dinilai sangat tidak
berprikemanusiaan. Apalagi, Palestina merupakan negara dengan sejarah
Islam yang kental dan menjadi tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa. Yang
lebih mengerikan lagi, sebagian besar korban dari aksi brutal Israel
adalah anak-anak dan wanita.