Mozaik Harokah FPI, Bekasi - Sekretaris Wilayah FPI Bekasi Raya Ustadz Barkatullah menilai, Pilkada Kota Bekasi 2018 yang diikuti dua pasangan calon (pslon) merupakan dua kekuatan besar yang saling berhadapan.
“Apalagi dilihat dari partai koalisi pengusung dan pendukung kedua paslon yang berhadapan saling berbeda pandangan soal Perpu Ormas. Satu paslon diusung dan didukung partai koalisi pendukung PERPPU Ormas, dan satunya paslon yang didukung koalisi partai penolak PERPPU Ormas,” kata Barakatullah, dalam keterangan tertulisnya yang diterima posbekasi, Senin 14 Mei 2018 malam.
“Seperti kita ketauhi, paslon petahana banyak mengeluarkan ijin pendirian rumah ibadah yang tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri. Hal ini mendapat protes keras dari Ulama, Habaib, Kyai dan banyak elemen Umat Islam Kota Bekasi saat petahana menjabat. Tapi protes keras itu diabaikan dan dianggap angin lalu,” tambahnya.
Menurut Barkatullah, pada Pilkada ini petahana justru berusaha kembali meraih simpati para ulama dan umat Islam.
“Tapi saya yakin, umat Islam Kota Bekasi bisa menilai sikap protes yang selama ini tidak menggubris aspirasi umat Islam khususnya, pendirian rumah ibadah yang dipertentangkan selama ini,” ungkapnya.
Pada bulan suci Ramadhan ini Ustadz Barkat mengajak umat Islam bersih jiwa, raga dan pikiran dalam menunaikan ibadah puasa tanpa tergoyah rayuan-rayuan simpati kekuasaan.
“Kita harapkan umat tidak tergoyah rayuan kekuasaan sesaat. Mari kita jadikan Kota Bekasi sebagai kota kebangkitan perjuangan umat Islam sebagaimana cita-cita tokoh dan Pahlawan Nasional Bekasi KH Noer Alie yang pernah mengatakan, ‘Silahkan tinggal di Bekasi, tapi jangan coba-coba mengganggu aqidah orang Bekasi’,” tandas Barkatullah.[REL]
Sumber : posbekasi.com