Menanti "Sentuhan Midas" Habib Rizieq Berikutnya Di Pilpres 2019

Oleh : Abu Hana

Dalam mitologi Yunani, Midas adalah Raja Phyrgia. Midas memiliki sentuhan emas. Apapun benda yang disentuhnya, maka akan berubah menjadi emas.

Cerita Raja Midas dengan sentuhan emasnya ini sedikit banyak bisa dikomparasikan dengan fenomena Habib Rizieq dan Calon Gubernur Muslim yang beliau dukung pada Pilkada Gubernur DKI 2017.

Sekitar setahun sebelum Pilgub DKI 2017, tidak banyak orang yang yakin bahwa Ahok Gubernur DKI Jakarta bisa dikalahkan pada Pilgub DKI.

Mereka dianggap sulit dikalahkan bukan karena mereka hebat atau berprestasi. Tidak demikian. Tetapi karena mereka berdua sudah memiliki banyak keuntungan yang tidak dimiliki oleh para rivalnya.

Karena itu kubu pasangan Ahok-Djarot sendiri sudah sangat yakin bahwa mereka akan menang mudah satu putaran, siapapun lawannya.

Mereka berani berkoar begitu karena keuntungan yang dimiliki Ahok - Djarot sangat luar biasa.

Ahok-Djarot adalah pasangan Incumbent, mereka juara bertahan, dengan segudang keuntungan dan fasilitas lainnya yang menyertai sebagai orang nomor 1 dan 2 di DKI.

Ahok-Djarot didukung oleh koalisi gemuk PDIP, Golkar dan partai-partai besar lainnya. Mereka didukung oleh partai penguasa dan pemenang Pemilu.

Ahok-Djarot sangat dekat dengan Penguasa, RI 1 Indonesia yaitu Presiden Jokowi.

Ahok-Djarot gencar diopinikan positif setiap hari oleh jaringan media raksasa Metro TV dan Kompas cs.

Ahok-Djarot didukung dana kampanye tak terbatas. Karena itu tak aneh ratusan karyawan Teman Ahok mampu mereka berikan Gaji sampai minimal 3 juta Rupiah per bulan.

Ahok-Djarot sudah "dimenangkan" oleh opini lembaga-lembaga survey sejak jauh-jauh hari sebelumnya, dan berbagai keuntungan lainnya.

Namun apa daya, seluruh keuntungan itu bagai fatamorgana saja bagi Habib Rizieq Shihab Imam Besar Umat Islam beserta para Ulama.

Ketika Pilgub DKI memasuki putaran kedua dan terjadi Head to Head antara Anies-Sandi melawan Ahok-Djarot, disinilah "Sentuhan Midas" Habib Rizieq terbukti. Warga Jakarta pun mentaati apa perintah Habib Rizieq.

Anies-Sandi yang beliau dukung, berhasil memenangkan Pilgub DKI 2017 dan mengalahkan Ahok sang penghujat agama Islam dengan telak.

Hasil akhirnya, Anies-Sandi meraih total 57,96 persen suara atau 3.240.987 suara dari 5.591.353 suara sah. Sementara Ahok-Djarot hanya memperoleh total 42,04 persen suara atau 2.350.366 suara.

Sadis! Untuk seorang incumbent, skor kekalahan di Pilgub DKI 2017 ini tentu termasuk cukup telak dan memalukan.

Karena itu, sungguh menarik untuk menunggu siapa Capres yang didukung oleh Habib Rizieq pada Pilpres 2019 tahun depan.

Karena sang Capres tersebut, siapapun dia, memiliki peluang sangat besar untuk memenangkan Pilpres 2019 dan menjadi Presiden RI 2019-2024, sebagaimana Anies-Sandi yang didukung Habib Rizieq memenangkan Pilgub DKI 2017 lalu dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Sumber : faktakini.com