Mozaik Harokah FPI - Aceh, Front Santri Indonesia (FSI) Bireun menggelar aksi protes terhadap Film berjudul "The Santri" garapan sutradara muda asal Indonesia, Livi Zheng yang bakal tayang Oktober 2019, menui penolakan dari kalangan muslim di Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh. (Jumat, 04 Oktober 2019).

Ketua Front Santri Indonesia (FSI) Bireun Tgk. Hady menilai film ini bertentangan dengan kehidupan sesungguhnya para santri di pesantren. "Kita menolak film ini, karena jelas tidak mencerminkan kehidupan santri dan harus di boikot" kata dia.

Tgk. Hady menegaskan, "Film ini kami nilai sudah memberikan citra buruk bagi santri, bahkan lebih dari itu," tegasnya.

Menurutnya, film yang berbungkus santri di pesantren dan Islam itu, justru memiliki pesan yang dapat merusak akidah serta moral. Karena dalam film ini disisipkan pesan politik yang mendukung propaganda isu terorisme.

Tgk. Hady Ketua FSI Bireun Saat aksi boykot film The Santri

"Di dalam film ini juga disisipi pesan politik yang mendukung propaganda isu terorisme dan radikalisme sebagai upaya mencegah kebangkitan Islam," tuturnya.

Tgk. Muhazir selaku Wakil Panglima LPI Aceh Utara juga menyebutkan, film tersebut sesat, kami menolak film ini karena mengusung paham sekularisme, pluralisme, dan liberalisme.


"Kesesatan atas nama agama dipertegas dalam film ini,situasi itu lebih berbahaya dari radikalisme," tutur Tgk. Muhazir .

Sebelumnya Livi Zheng dalam kegiatan temu media peluncuran trailer film "The Santri" di gedung PBNU, Jakarta, Senin 9 September 2019 lalu mengatakan, film yang digarapnya itu berisi muatan sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Tgk. Beuh Bersama Front Santri Indonesia (FSI) Bireun

Film ini rencananya diluncurankan sampai ke kancah internasional. Hal itu dilakukan perempuan asal Blitar, Jawa Timur ini sebagai upaya memperkenalkan seni dan budaya Tanah Air ke muka dunia.

"Film ini mengangkat kebudayaan juga, dan saya sangat passion untuk mengangkat kesenian dan kebudayaan Indonesia," kata Livi.

"Karena dulu waktu pertama ke Amerika ternyata di sana masih banyak yang belum tahu Indonesia. Makanya sejak saat itu saya sering memasukkan unsur-unsur Indonesia di film-film saya," ujarnya.

Sumber : FPI Bireun - Aceh

Baca Juga Artikel Lainnya :
FPI Madura Galang Dana Untuk Bantu Korban Kerusuhan Wamena
* FPI Lampung Galang Dana Untuk Bantu Korban Kerusuhan Wamena
Peduli Terhadap Dampak Kabut Asap, FPI Aceh Bagikan Masker
FPI Aceh Bantu Mencari Nelayan Yang Hanyut Terbawa Arus Pantai