Dalam audiensi tersebut, Ketua DPW FPI Solo, Ustadz Choirul menyampaikan dukungan mereka terhadap rencana penutupan prostitusi di Gunung Kemukus. Alasannya, prostitusi akan merusak moral generasi penerus bangsa. Pernyataan senada disampaikan Ketua Dewan Tanfidz FPI Sragen, Mala Kunaefi. Dia menyatakan siap memberikan dukungan kepada Pemkab untuk menutup praktik prostitusi di Gunung Kemukus, dan berbagai tempat di Sragen.
Dia menyatakan pemasukan daerah dari Gunung Kemukus tidak bisa jadi asalan pembiaran praktik prostitusi. Ustadz Kunaefi juga mengadukan tempat karaoke di dekat Setda Sragen yang disinyalir menyediakan perempuan “nakal”. “Berdasarkan investigasi kami ada tempat karaoke di dekat Kantor Setda yang menyediakan perempuan-perempuan nakal. Pada malam hari sering di-drop dari Solo. Pemkab harus bertindak tegas dengan hal ini,” terang dia.
Tidak hanya itu, Ustadz Kunaefi juga mengadukan fenomena bilik-bilik di warung internet (warnet) yang sering digunakan untuk berbuat mesum kaum muda. Pemkab diminta bersikap tegas dengan menertibkan warnet tersebut. Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengapresiasi pernyataan dukungan FPI. Dia menyatakan komitmennya untuk menutup praktik prostitusi di Gunung Kemukus.
“Pagi ini [kemarin], tim sudah kita kirim ke sana,” Terkait tempat karaoke yang diduga menyediakan perempuan “nakal”, Bupati menyatakan izin yang diberikan Pemkab sebatas karaoke untuk keluarga. “Izinnya karaoke keluarga. Kalau seperti itu, kita tutup juga tak apa,” ujar dia.