Dalam undangan tersebut pada bagian “turut mengundang”, selain melibatkan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas), undangan ini turut pula mencantumkan nama organisasi Front Pembela Islam (FPI), bahkan mencatut nama Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab sebagai pembicara.
Pencatutan
nama Organisasi FPI dalam undangan itu dibantah oleh Sekjen FPI, Ustadz
Shobri Lubis. Menurutnya, undangan tersebut palsu dan dusta. Bahkan
pihak FPI mengancam akan memproses secara hukum. “itu undangan palsu dan
dusta, mereka ingin merusak FPI!. Pihak FPI sedang menelusuri sumber
undangan tersebut, jika terbukti akan dilaporkan kepada pihak berwajib”,
kata Ustadz Shobri, kepada redaktur fpi.or.id, Kamis, (06/12/2012).
Berikut ini bentuk undangan yang beredar melalui pesan Blackberry dan laman Facebook:
"Assalamualaikum
wr wb, Kami panitia bersama FPPI, NU, MUHAMMADIYAH, FPI, FBR, FORKABI,
IJABI, MUKSIN mengundang ikhwan dan akhwat untuk menghadiri peringatan
ARBA'IN IMAM HUSEIN (CUCU RASULULLAH SAW) 1434 H pada hari Minggu 23 Des
2012 pukul 13:00 s/d 17:00 bertempat di gedung GBK (Gelora Bung Karno)
Senayan JKT.
Para Pembicara:
Said Agil Siraj
Habib Riziq Syihab
Din Syamsudin
K.H Agus Wahyudin
Qori: Muammar ZA
Tahlil: H.Hud Bagir Al-athas
Qasidah: Hasyim Abdullah
Penceramah inti Arba'in: Ust.Muh BSA
Doa: Ust.Ahmad Baragbah
Serta pembagian santunan untuk 300 Yatim.
Terima kasih atas segala perhatian dan partisipasinya. Tim Panitia FPPI."
Tentu
pencatutan nama FPI dan Ketua Umum FPI dalam undangan di atas merupakan
perbuatan yang sangat tidak terpuji, karena belum pernah dalam sejarah
FPI menyelenggarakan atau menjadi panitia pendukung acara Arba’inan yang
biasa dilakukan oleh komunitas Syiah.
Pihak
FPI berharap dengan adanya klarifikasi ini dapat membuka mata umat agar
jeli menanggapi hal-hal sejenis ini dan waspada dengan upaya adu domba
yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Maksud firman Allah Ta’ala - Surat Al-Hujuraat, 6:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa
suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.
Sumber :www.fpi.or.id