Setiap menjelang Natal selalu muncul perdebatan di antara kaum muslimin
tentang hukum terkait perayaan Natal. Bolehkah mengucapkan selamat
Natal? Bolehkah ikut menghadiri perayaan Natal? Dan lain sebagainya.
Persoalan ini bukan sepele, pasalnya beberapa oknum ulama, baik dari
kalangan kyai atau habib di Indonesia mengeluarkan "fatwa" bolehnya
mengucapkan selamat Natal atau menghadiri perayaan Natal. Padahal
terkait Natal itu sendiri, para teolog Nasrani masih berdebat sengit
tentang kebenaran tanggal kelahiran Yesus. Apakah benar tanggal 25
Desember atau tidak.
Dalam Kajian ini, Dr. Habib Muhammad Rizieq
Syihab Lc. Ma. DPMSS Menjelaskan secara rinci tentang definisi Natal,
asal muasal lahirnya perayaan Natal, dan lain sebagainya. Menariknya,
Habib Rizieq justru mengambil referensi yang berasal dari sumber
kalangan Kristiani sendiri, seperti Bible, literatur Kristiani, ilmu
astronomi, dan kesaksian Pastur.
Selain itu, Habib Rizieq juga
menggunakan rujukan utama umat Islam, yaitu Al Qur'an, Hadits, serta
Atsar Para Ulama. Habib Rizieq juga menjawab beberapa Syubhat Natal yang
sekaligus membantah argumentasi oknum ulama yang membolehkan NATAL.
Video ini direkam dalam acara Safari Dakwah Habib Rizieq Syihab Di Jawa
Barat. Pada Jum'at 19 Desember 2014 Bertempat di Mesjid At Taubah Rest
Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Kopel, Kec. Klari, Kab Karawang.
*Ket foto : Habib Rizieq Syihab bersama Pendeta Gilbert
Simak videonya disini -> https://www.youtube.com/watch?v=HoMbGc9Jivo