Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat (Jabar) menuntut
realisasi Peraturan Gubernur (Pergub) 12/2011 tentang Larangan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia (JAI) Jabar. FPI mengaku bangga pada Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan karena berani mengeluarkan pergub tetapi realisasi yang
tidak ada membuat mereka kecewa. FPI juga tidak menjamin Jabar kondusif
jika JAI yang mereka anggap sudah melanggar Pergub, tidak ditindak.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan FPI di depan Gedung Sate, Jalan
Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (7/11), beberapa perwakilan FPI dari
Ciamis, Garut, Kuningan, Tasik, Sukabumi, Bandung Raya melakukan orasi
menuntut pembubaran Ahmadiyah. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
FPI Abdul Qohar saat ditemui usai aksi, Ahmadiyah yang melanggar pergub
tidak ditindak, sementara FPI yang merusak kaca sudah ditahan. Hal ini
menurutnya tidak adil.
FPI mengaku masih menghargai hukum sehingga tidak bertindak anarkis
pada JAI. Namun, menurut mereka jika peluncuran, realisasi, dan
pengawasan pergub yang menggunakan uang rakyat tidak jalan, FPI akan
melakukan sesuatu. Jumlah JAI yang terbesar di Jabar menurut FPI cukup
mengusik dan menyakiti umat muslim. Apalgi, jika ada peristiwa antara
Ahmadiyah dan FPI, yang disalahkan menurut mereka sering kali FPI.
Melalui aksi ini, FPI juga meminta gubernur mengklarifikasi
pernyataannya soal pembubaran FPI. Abdul mengatakan gubernur seharusnya
memanggil FPI dan menegur langsung. "Harusnya dilihat juga aksi yang
kami lakukan, apa sebabnya. Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api.
Kami kan minta realisasi pergub. Jangan-jangan pergub dibuat untuk
menina-bobokkan kami?" kata Abdul.
Jika ada penyimpangan yang dilakukan gubernur atau walikota dalam
penggunaan APBD untuk fungsi pengawasan pergub, Abdul mengatakan FPI
akan melaporkan pejabat tersebut ke KPK. Hal ini disampaikan Abdul
serius setelah sebelumnya FPI juga melaporkan gubernur ke Ombudsman
Jabar.
Abdul mengatakan pada Senin (12/11) akan ada pertemuan antara
gubernur, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) se- Jabar dan FPI. "Dalam
pertemuan ini nantinya akan kami tanyakan kembali soal realisasi
pergub. Dalam waktu yang bersamaan, FPI yang ada di daerah-daerah akan
beraksi. Aksi ini akan dilakukan damai untuk mendukung pembubaran
Ahmadiyah dan pemberlakuan pergub," kata Abdul.