Wakil Ketua Bidang Dakwah DPD FPI Riau, Ade Hasibuan menegaskan akan
membakar tempat-tempat hiburan yang melanggar peraturan daerah. FPI tak
main-main dengan ancamannya.
Pada Jumat (21/6) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, FPI melihat tempat hiburan malam XP Club masih beroperasi,
"Kami
meminta XP Club mentaati peraturan daerah ini, tapi mereka malah
melawan dan membawa potongan besi dalam genggaman tangan mereka, tapi
kami tak pernah takut," kata Ade kepada merdeka.com, Jumat (21/6)
melalui selulernya.
Ade menceritakan, pada awalnya, FPI
mengingatkan kepada pengelola tempat hiburan malam XP Club agar menutup
tempat mereka, karena waktu sudah lewat. Para petugas keamanan gagal
menghentikan aksi FPI.
Ade mengancam, akan membakar XP Club jika
kelompok itu memulai bentrokan fisik terhadap FPI. "Jika mereka memulai
bentrokan, kami tidak takut, akan kami bakar tempat XP Club," kata Ade.
"Sewaktu
melakukan sweeping di XP Club, hampir terjadi bentrokan fisik, dan
setelah setengah jam di tempat itu, datang beberapa polisi yang sedang
piket dari Polresta Pekanbaru, mereka mengajak kami ke kantor Polresta
Pekanbaru, namun XP club tetap dibiarkan beroperasi sampai pagi,"
tambahnya.
Ade menuturkan, sweeping yang mereka lakukan tidak
hanya di XP Club, melainkan di tempat hiburan malam lainnya yang tidak
mengikuti peraturan yang ada.
"Dalam peraturan daerah nomor 3
tahun 2002 telah tertuang, bahwa jam operasional tempat hiburan malam
hanya sampai pukul 02.00 WIB, jika lewat harus ditutup. Saya tak melihat
pihak yang berwenang untuk menutupnya, lalu kami yang berusaha menutup
malah mereka melawan," ujar Ade.
Tempat hiburan malam lainnya
yang ditutup XP club di antaranya, di Tenda Biru yang terletak di
arengka 2, kemudian di jalan Riau, lalu tempat-tempat karaoke lainnya
yang melewati batas jam operasional.
Ade mengaku dirinya dan beberapa anggota FPI lainnya digiring ke Mapolresta Pekanbaru dan diinterograsi oleh polisi.
"Kami
dibawa ke Mapolresta, kemudian beberapa anggota FPI termasuk saya
sempat diberikan beberapa pertanyaan mengenai aksi kami, padahal apa
yang kami lakukan bukanlah tindakan anarkis, melainkan penegakkan
hukum," tandasnya.