Di tengah dukungan Pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya berkunjung ke ISRAEL sejak 27 Mei hingga 1 Juni 2013l. Tantowi Yahya selama empat hari pergi ke Israel untuk memenuhi undangan Australian-Jewish Association guna melihat proses perdamaian ISRAEL-PALESTINA dan perkembangan terkini Arab Spring. Politisi Golkar ini memimpin delegasi Indonesia mengunjungi Israel. Bersamanya sejumlah wapimred media massa termasuk Dekan Fakultas politik Universitas Paramadina dan Director Habibie Center.

Tantowi Yahya mengaku saat melakukan kunjungan ke “Israel” ditemani oleh para pemimpin redaksi surat kabar nasional. “Saya bersama dengan Wapemred Tempo, Kompas, Jakarta Post, ANTV, Dekan Fakultas politik Universitas Paramadina dan Eksekutif Director Habibie Centre,” ungkap Tantowi, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu 12 Juni  2013.
Dalam kunjungan tersebut, Tantowi Yahya dan rekanannya itu dipertemukan dengan petinggi Israel. Mulai dari parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media dan masyarakat biasa. Kepergian Tantowi ke negara Yahudi itu menuai kritik dari berbagai pihak lantaran sikap Indonesia selama ini yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Apa pun alasannya, kunjungan Tantowi Yahya Cs ke negara penjajah Zionis “ISRAEL” merupakan bentuk PENGKHIANATAN terhadap bangsa Indonesia. Dalam konstitusi bangsa Indonesia, pembukaan UUD 45, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. ‘ISRAEL’ adalah negara PENJAJAH.
Kunjungan Tantowi Yahya itu jelas menyakiti warga dunia khususnya umat Islam yang telah menjadi korban keganasan Zionis “ISRAEL”. Sungguh sulit untuk dipercaya kalau kunjungan itu bertujuan mendamaikan ISRAEL-PALESTINA. Dalam keyakinan agama Yahudi, Palestina itu bagian dari “ISRAEL”. Bagaimana orang Indonesia mau mendamaikan?

Tantowi mengaku kedatangannya ke Israel bukan dalam kapasitas PRIBADI sebagai anggota perwakilan Komisi I DPR. Anehnya, pernyataan dia "dalam kapasitas PRIBADI" bertentangan dengan pernyataan selanjutnya bahwa dia ikut karena merupakan anggota Komisi I DPR.
"Saya hadir dalam kapasitas pribadi, tidak mewakili partai dan DPR. Saya ikut karena SEBAGAI ANGGOTA KOMISI I yang membidangi luar negeri. Saya perlu mengetahui informasi dari pihak mereka sebagai tambahan dari informasi yang saya terima dari pejabat Palestina ketika Komisi I berkunjung ke Palestina tahun 2010 dan 2013 lalu," pungkas Tantowi Yahya.
Terkait hal ini, Ketua Umum Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab, mengecam keras, Habib mendesak Badan Kehormatan (BK) DPR RI untuk memeriksa Tantowi Yahya, apa motif Tantowi mengunjungi ‘ISRAEL’ di tanah jajahan Palestina, padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan ‘ISRAEL’ ?.
 "Tantowi Yahya dan Gerombolannya dalam kunjungan mereka ke Parlemen Israel tidak berhak mengatas-namakan Indonesia, karena "KUNJUNGAN ILEGAL” tersebut telah melukai hati Umat Islam Indonesia, sekaligus sudah melecehkan amanat Muqaddimah UUD 1945 yang Anti Penjajahan”, kata Habib Rizieq kepada redaksi fpi.or.id, Rabu 3 Sya’ban 1434 H/ 12 Juni 2013 M.

Yang lebih mengherankan, Tantowi meyakinkan ISRAEL tidaklah memusuhi Islam. Alasannya di Israel juga ada anggota parlemen perwakilan Islam. Diungkap, 30 persen penduduk Israel beragama Islam. Menurut Tantowi, Islam juga terwakili di parlemen, dari 120 anggota parlemen, 8 di antaranya representasi dari Islam.
“BK DPR RI dan PARTAI GOLKAR harus menyidang Tantowi dan memecatnya dari anggota Komisi I DPR RI dan dari Golkar. Bagaimana bisa Tantowi menyatakan bahwa ISRAEL tidak memusuhi Islam ?! Apa dia buta dan tuli, sehingga tidak tahu bahwa ISRAEL itu menjajah negeri Islam Palestina, dan berulangkali menistakan kesucian Masjidil Aqsha, serta sering membombardir Gaza yang mengakibatkan banyak korban luka dan cacat bahkan mati dari kalangan wanita dan anak-anak umat Islam yang tidak berdosa ??!! Heran, kok Golkar meletakkan orang yang mengalami "KETERBELAKANGAN INTELEKTUAL" sebagai anggota DPR RI”, lanjut Habib Rizieq.
Diberitakan sebelumnya, tujuh delegasi dari Indonesia telah mengunjungi ISRAEL atas undangan Australian-Israel Association, untuk melihat proses perdamaian Israel-Palestina.

www.fpi.or.id