Sekjen DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustad Shobri Lubis mengatakan, perjuangan Nabi Muhammad SAW selalu didustakan dan didiskreditkan oleh kaum kafir pada masanya. Nabi Muhammad yang digelari  Asshidiq Al Amin justru dicap Al Kadzab wal Majnuun alias sebagai tukang dusta, tukang sihir, dan gila.

Menurutnya, hal ini pula yang kini dialami Front Pembela Islam (FPI) yang selalu difitnah dan dikampanyekan negatif, termasuk oleh media. Ia mengungkapkan, sekitar 3.000 relawan FPI dan berbagai ormas Islam berhasil mengevakuasi 70 ribu mayat dalam bencana Tsunami Aceh, bahkan rombongan FPI datang berselang beberapa hari di Aceh setelah tsunami. Namun, itu tidak diungkap oleh media sekuler, padahal itu merupakan capaian besar mengevakuasi korban ketimbang TNI maupun PMI.

Parahnya lagi, media televisi juga ketika Kepala Humas Polda Aceh Kombes Sayyid Husaini ditemukannya, media-media membuat laporan tanpa menyebut bahwa yang menemukan adalah relawan FPI, namun malah disebutkan ditemukan warga. Padahal di tempat tersebut tidak ada warga, tapi relawan. "Media televisi sekuler selalu menutupi dan menyembunyikan kebaikan FPI," ujarnya di acara tablig akbar di halaman Masjid Aimmatil Mujtahidin, Selasa (8/1) malam.

 Lebih lanjut ia mengatakan, citra buruk tentang FPI justru melekat di masyarakat, namun amal baik FPI tak pernah diberitakan. Karena itu ia ingatkan sejarah Nabi Muhammad SAW agar betapapun dihina dan dimaki Nabi Muhammad tetap jalan terus. Begitupun ia mengajak kaum muslimin kiranya bisa menghilangkan anggapan negatif kepada FPI.

Ketua DPW FPI Jawa Barat KH Abdul Kohhar dalam mengajak umat Islam agar mau menegakkan syariat Islam lantaran sistem yang ada saat ini sudah memprihatinkan. Ia menyebut tujuan syariat Islam untuk menjaga agama, menjaga nyawa, menjaga akal pikiran, menjaga harta dan menjaga keturunan. "Jika ada yang menentang syariat Islam ditegakkan maka orang tersebut adalah orang bodoh," tandasnya.