Pasca
banjir akibat luapan Sungai Manggala tersebut, hingga kini masih ada di
sebagian lokasi yang belum surut dan merendam sejumlah wilayah di empat
kabupaten di Sulawesi Selatan, antara lain Kecamatan Manggala,
Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tanah Kukang, dan Kecamatan
Tamanlarea.
Sebanyak
ribuan kepala keluarga (KK) di Perumnas Antang, terutama warga Kampung
Nipa-nipa menjadi korban banjir dan harus diungsikan ke posko-posko
penanggulangan bencana yang sudah disiapkan oleh Pemkot Makassar. Namun,
posko induk terletak di Perumnas Antang Blok 8, tepatnya di Masjid Al
Mutaqqin. Hingga kini, uluran tangan hanya disalurkan Pemerintah Kota
Makassar dan Yayasan Kalla. Yang tidak kalah mendesak, yakni distribusi
kebutuhan pokok.
Andi
Suhardjo, salah seorang warga Perumnas Antang Blok 10, mengatakan
kepada wartawan, bantuan kebutuhan pokok berupa makanan sangat mendesak.
Pasalnya, kondisi warga tidak memungkin untuk keluar mencari makanan
lantaran kawasannya terkepung banjir. Akses pun terbatas dan tentu tidak
bisa dilalui kendaraan bermotor. "Yang paling dibutuhkan sembako, di
samping air bersih," ujarnya.
Sementara
itu Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI), Sulawesi Selatan, Habib Muhsin
Alhabsy mengkoordinir puluhan relawan FPI bersama LPI dan Hilal Merah
untuk menyalurkan bantuan sembako berupa beras, mie instan dan makanan
siap saji serta bantuan sandang berupa pakaian. Bantuan disebar di 4
titik lokasi antara lain Pesantren, perkampungan warga dan Kampung
Nipa-nipa.
“Front
Pembela Islam (FPI), bersama LPI dan Hilal Merah menyalurkan bantuan
sembako dan pakaian di 4 titik yang terkena banjir bandang di kecamatan
manggala kota makassar”, kata Habib Muhsin kepada redaksi fpi.or.id, Kamis 27 Shafar 1434/ 10 Januari 2013.
Selain
itu, Ketua DPW FPI Sulawesi Selatan, Ustadz Agus Salim bertugas
memimpin pasukan tandhif (pembersihan) di beberapa lokasi terutama
wilayah Pondok Pesantren Rabbani Makassar, termasuk menyalurkan bantuan
berupa alat tulis dan kasur. “Ustadz Agus salim bersama 50 laskar
dikhususkan untuk membersihkan pondok pesantren Rabbani Makassar yang
terletak di dataran rendah sekaligus menyalurkan bantuan alat tulis dan
kasur”, lanjut Habib Muhsin.
Sumber : www.fpi.or.id
Sumber : www.fpi.or.id