Front Pembela Islam Tasikmalaya- Pemutaran film Cinta Tapi Beda di
Bioskop 21 Plaza Asia Tasikmalaya diprotes Front Pembela Islam (FPI)
Kota Tasikmalaya. Film karya sutradara Hanung Bramantyo ini pun batal
diputar.
"Kami sudah koordinasi dengan 21, Alhamdulillah pihak 21 tidak
memutar film itu," kata Ketua FPI Kota Tasikmalaya, Acep Sofyan, saat
dihubungi, Senin sore, 7 Januari 2013.
Menurut Acep, film Cinta Tapi Beda menceritakan pelegalan pernikahan
beda agama. FPI menganggap pernikahan beda agama dalam Islam tak boleh.
Menurut Acep, Hanung kerap membuat film berbau liberal.
"Rata-rata film
menganut kebebasan tanpa batas."
Persoalan film Cinta Tapi Beda, menurut Acep, jelas masalah prinsip yang dilarang dalam agama Islam. Dia
juga mempertanyakan peran para ulama dan lembaga sensor film dalam
mengawasi hal seperti ini. "Kenapa film ini bisa lolos?" kata Acep.
Acep khawatir penonton film yang
kebanyakan remaja terpengaruh. "Khawatir ada pendoktrinan masalah
prinsip agama dalam film ini. Seperti halnya NII. Dengan film, lebih
mudah masuk," ucap dia. Acep menegaskan, jika 21 melanggar kesepakatan
mengenai pemutaran film tersebut, FPI akan menurunkan massa.
Kepala Cabang 21 Plaza Asia Tasikmalaya, Dadan, belum bisa dimintai
tanggapan mengenai pelarangan pemutaran film Cinta Tapi Beda. Dia sulit
dihubungi. Sementara Manajer Pemasaran dan Promosi 21 Plaza Asia, Lusy,
mengaku sempat mendengar pelarangan pemutaran film Cinta Tapi Beda.
Namun dia tak bersedia berkomentar banyak terkait dengan hal ini.