Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Prof Hamka Haq harus
banyak belajar sejarah tentang penjajahan Israel atas Palestina.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday,
Selasa (1/1) menanggap pernyataan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia
(Bamusi) Prof Hamka Haq yang mengatakan Israel bukan merebut wilayah
Palestina tetapi kembali ke negeri lama yang ditinggalkannya.
"Kita
berbicara konstitusi sejarah negara modern, kedaulatan wilayah
Palestina dirampok penjajah Israel melalui bantuan Inggris. Ini yang
harus dibaca Hamka Haq," kata Habib Muhsin.
Kata Habib Muhsin,
keberadaan Yahudi di wilayah Palestina jaman dulu itu bukan berbentuk
negara yang mempunyai wilayah tertentu. "Sejarah antropologis
orang-orang Yahudi berada di Palestina, selanjutnya diaspora ke berbagai
wilayah termasuk Afrika, Irak dan lainnya. Melalui bantuan Inggris
merebut wilayah kedaulatan Palestina, apa ini tidak bentuk penjajahan,"
tegas Habib Muhsin.
Selain itu, Habib Muhsin juga sangat
menyesalkan pernyataan Prof Hamka Haq yang meminta umat Islam bersyukur
karena Yahudi tidak menginginkan wilayah Yatsrib atau Madinah. "Itu
pernyataan yang ngawur dan tidak mempunyai landasan yang kuat.
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, organisasi sayap keagamaan PDIP, Baitul
Muslimin Indonesia (Bamusi) mengatakan bahwa negara Zionis Israel bukan
merebut wilayah Palestina tetapi hanya kembali ke negeri lama yang
ditinggalkannya.
"Jadi sejujurnya, sangat salah kalau dibilang
Israel merebut negeri orang, tapi yang benar ialah Israel kembali ke
negeri yang lama ditinggal," tulis Ketua Umum Bamusi, Prof Hamka Haq di
akun twitter miliknya, @hamkahaq, Jumat (28/12).
Menurut Hamka
Haq, Umat Islam harus bersyukur, karena Bani Israel hanya menuntut
kembali ke Palestina (Tel Aviv), tidak menuntut untuk kembali ke
Madinah.
"Entah apa jadinya, andaikata Yahudi (Israel) berkeras
untuk kembai ke Madinah, tempat mereka sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah
ke sana," tulis Hamka Haq.
Selain itu, Hamka juga menerangkan,
berdasarkan sejarah, Palestina itu adalah negeri Nabi Ibrahim dan
keturunannya, mencakup Bani Israel dan Bani Ismail (Arab).
"Dahulu,
Bani Israel berbaur dengan bangsa Arab di Palestina, dan di Madinah
(Yatsrib) yang juga adalah tanah air Yahudi sebelum Nabi hijrah ke
sana," tegasnya.
Kata Hamka, sewaktu Nabi Muhammad SAW
Isra-mi’raj, sempat bershalat di Masjid Aqsha, yang waktu itu bukan
milik Muslim, tapi rumah ibadah Yahudi dan Nashrani. "Artinya, Palestina
dan Madinah itu tanah air bersama kaum Yahudi dan Arab yang tetap
dipertahankan oleh Nabi selaku Kepala Negara di Madinah," papar Hamka
Haq.
Lanjut Hamka, sepeninggal Nabi Muhammad SAW, para Khalifah
membuat kebijaksanaan mengusir Bani Israel dari Madinah, menyusul
kemudian terusir pula dar i Palestina
(Bamusi) Prof Hamka Haq harus
banyak belajar sejarah tentang penjajahan Israel atas Palestina.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday,
Selasa (1/1) menanggap pernyataan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia
(Bamusi) Prof Hamka Haq yang mengatakan Israel bukan merebut wilayah
Palestina tetapi kembali ke negeri lama yang ditinggalkannya.
"Kita
berbicara konstitusi sejarah negara modern, kedaulatan wilayah
Palestina dirampok penjajah Israel melalui bantuan Inggris. Ini yang
harus dibaca Hamka Haq," kata Habib Muhsin.
Kata Habib Muhsin,
keberadaan Yahudi di wilayah Palestina jaman dulu itu bukan berbentuk
negara yang mempunyai wilayah tertentu. "Sejarah antropologis
orang-orang Yahudi berada di Palestina, selanjutnya diaspora ke berbagai
wilayah termasuk Afrika, Irak dan lainnya. Melalui bantuan Inggris
merebut wilayah kedaulatan Palestina, apa ini tidak bentuk penjajahan,"
tegas Habib Muhsin.
Selain itu, Habib Muhsin juga sangat
menyesalkan pernyataan Prof Hamka Haq yang meminta umat Islam bersyukur
karena Yahudi tidak menginginkan wilayah Yatsrib atau Madinah. "Itu
pernyataan yang ngawur dan tidak mempunyai landasan yang kuat.
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, organisasi sayap keagamaan PDIP, Baitul
Muslimin Indonesia (Bamusi) mengatakan bahwa negara Zionis Israel bukan
merebut wilayah Palestina tetapi hanya kembali ke negeri lama yang
ditinggalkannya.
"Jadi sejujurnya, sangat salah kalau dibilang
Israel merebut negeri orang, tapi yang benar ialah Israel kembali ke
negeri yang lama ditinggal," tulis Ketua Umum Bamusi, Prof Hamka Haq di
akun twitter miliknya, @hamkahaq, Jumat (28/12).
Menurut Hamka
Haq, Umat Islam harus bersyukur, karena Bani Israel hanya menuntut
kembali ke Palestina (Tel Aviv), tidak menuntut untuk kembali ke
Madinah.
"Entah apa jadinya, andaikata Yahudi (Israel) berkeras
untuk kembai ke Madinah, tempat mereka sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah
ke sana," tulis Hamka Haq.
Selain itu, Hamka juga menerangkan,
berdasarkan sejarah, Palestina itu adalah negeri Nabi Ibrahim dan
keturunannya, mencakup Bani Israel dan Bani Ismail (Arab).
"Dahulu,
Bani Israel berbaur dengan bangsa Arab di Palestina, dan di Madinah
(Yatsrib) yang juga adalah tanah air Yahudi sebelum Nabi hijrah ke
sana," tegasnya.
Kata Hamka, sewaktu Nabi Muhammad SAW
Isra-mi’raj, sempat bershalat di Masjid Aqsha, yang waktu itu bukan
milik Muslim, tapi rumah ibadah Yahudi dan Nashrani. "Artinya, Palestina
dan Madinah itu tanah air bersama kaum Yahudi dan Arab yang tetap
dipertahankan oleh Nabi selaku Kepala Negara di Madinah," papar Hamka
Haq.
Lanjut Hamka, sepeninggal Nabi Muhammad SAW, para Khalifah
membuat kebijaksanaan mengusir Bani Israel dari Madinah, menyusul
kemudian terusir pula dar i Palestina
Sumber : Indonesia Today.com