JAKARTA (Panjimas.com) – Bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) pada Jum’at (3/10/2014) siang ini dengan aparat kepolisian yang dibantu satuan Brimob Polda Metro Jaya yang terjadi di depan Balai Kota Jakarta sampai saat ini sudah mereda.

Meskipun massa FPI melakukan aksi unjuk rasa damai untuk memprotes kebijakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melarang penjualan dan pemotongan hewan kurban, massa FPI tetap dibubarkan paksa dan dipukul mundur oleh polisi dan satuan Brimob dengan menggunakan senjata laras panjang dan gas air mata.

Namun, aksi anarkis aparat kepolisian sempat terjadi. Massa FPI yang berunjuk rasa terlebih dulu ditembaki, ditangkapi dan dipukuli dengan sangat brutal oleh polisi. “Sejumlah massa dan laskar FPI tadi ada yang kena tembak, ditangkapi dan dipukuli oleh polisi,” demikian laporan langsung dari wartawan Panjimas.com, Widad di tempat kejadian pada Jum’at (3/10/2014) siang by phone.

“Meskipun mereka sempat membela diri dengan membalas dengan melempar batu kearah polisi, satuan Brimob mengejar mereka dengan motor trail. Akibatnya, sejumlah laskar FPI tertangkap dan dipukuli. Tak sedikit juga tadi massa FPI yang luka-luka akibat sikap anarkis polisi,” lanjutnya.

Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, selain didepan gedung DPRD DKI Jakarta, bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) pada Jum’at (3/10/2014) siang dengan aparat kepolisian juga terjadi di depan Balai Kota Jakarta. Bentrokan dipicu sikap brutal aparat yang menembaki massa dengan gas air mata.