Segala upaya dilakukan Hary Tanoesoedibjo agar pelaksanaan kontes
kecantikan Miss World 2013 di Indonesia berjalan lancar dan sukses dari
awal hingga selesai acara.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Cawapres Partai Hanura dan pemilik
MNC Group itu adalah dengan menawari dan menyuap Majelis Ulama Indonesia
(MUI) untuk menjadi juri dalam ajang pamer aurat Miss World 2013.
MNC Group sendiri merupakan selaku sponsor utama ajang maksiat
pengundang adzab Miss World yang diselenggarakan oleh Indonesia
Organization yang dipimpin Liliana Tanoesoedibjo, istri Hary Tanoe.
Jika MUI mau menjadi juri dalam acara buka-bukaan aurat Miss World dan
mencabut fatwa haram Miss World, Hary Tanoe menjanjikan iming-iming
berupa uang dan fasilitas lainnya kepada MUI.
Terkait hal itu,
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan,
kalau Hary Tanoe telah merendahkan martabat ulama Indonesia dengan
adanya kontes Miss World 2013 di Indonesia.
“HT telah
mengirimkan surat untuk menyogok MUI supaya menjadi penasehat Miss
World, itu kalau mau (MUI -red) nanti pondok pesantren yang diasuh MUI
diberikan parabola indovision gratis, langganan gratis,” kata Habib
Rizieq di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).
Namun, para ulama di MUI
konsisten kepada ajaran agama Allah sehingga permintaan bos MNC Grup itu
tidak diterima. Selain itu, percobaan suap yang dilakukan Hary Tanoe
tersebut tentu telah menghina dan melecehkan ulama Indonesia.
“Alhamdulillah MUI tidak bisa disogok. Tapi jelas Hary Tanoe telah menghina MUI dan ulama Indonesia,” tegas Habib Rizieq.
Menurut dia, sikap Hary Tanoe yang berusaha menyuap MUI bisa saja
terjadi kepada pejabat negara lainnya seperti Presiden SBY. Sebab SBY
hingga saat ini tidak pernah mengeluarkan sikap tegasnya terhadap kontes
Miss World tersebut.
“Jangan heran kalau SBY bungkam dengan
Miss World. Jangan-jangan disogok dengan parabola, murah banget berarti.
Terus kalau Kapolri beri izin, jangan-jangan diberi parabola,”
sindirnya.
Habib Rizieq menegaskan bahwa pernyataannya itu
bukan menuduh atau menjelek-jelekan para pejabat. Akan tetapi,
berdasarkan logika dan contoh dari MUI saja cukup untuk menduga
perbuatan tersebut.
“Kan saya bilang jangan-jangan. MUI aja bisa disurati ya jangan-jangan pejabat juga demikian,” paparnya.