Penolakan terhadap dilaksanakannya ajang kemaksiatan Miss World 2013 secara serentak dilakukan umat Islam Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga yang merepresentasikan umat Islam Indonesia tegas menolak acara tersebut. Kementerian Agama yang dipimpin Suryadharma Ali juga menyatakan tunduk terhadap fatwa MUI.

Ormas-ormas dan tokoh Islam juga telah menyatakan penolakannya. Muhammadiyah, PBNU, FUI, FPI, HTI, Persis, Al Irsyad, Perti, LPOI, dan beragam ormas Islam lainnya. Mereka sepakat, Miss World tidak boleh dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI.

Tetapi rupanya seruan umat Islam ini tak digubris oleh Pemerintah, dalam hal Kepolisian, Pemerintah Bali dan sejumlah kementerian selain Kemenag. Mereka lebih mengutamakan kepentingan MNC Group ketimbang mendengar aspirasi masyarakat Indonesia. Pemerintah lebih membela kepentingan Hary Tanoe yang ingin merusak moral dan budaya bangsa dari pada bersama masyarakat menjaga akhlak. Padahal, jika memakai logika mayoritas-minoritas, suara terbanyaklah yang harus diutamakan.

"Pemerintah wajib patuhi fatwa MUI, Bukan Tunduk kepada Hari Tanoe," seru Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab dalam tabligh akbar menolak Miss World 2013 di Masjid Raya Bogor, Kamis (5/9/2013).

Habib Rizieq juga menyerukan supaya Hary Tanoe tidak memaksakan kehendak kepada mayoritas umat. "Hari Tanoe Minoritas jangan memaksakan kepada mayoritas. Hentikan Miss World tidak ada tawar menawar," kata Habib.

Habib Rizieq juga mengajak umat Islam untuk tidak membiarkan Hary Tanoe melecehkan MUI. "Jangan biarkan Hary Tanoe terus melecehkan MUI. Fatwa MUI sudah jelas, mengharamkan acara buka-bukan serupa Miss World. Dan sikap MUI jelas menolak Miss World," seru habib Rizieq.