Pimpinan majelis dzikir Az Zikra KH. Muhammad Arifin Ilham sependapat dengan keputusan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab yang mengharuskan adanya komitmen dari pasangan calon presiden dan wakilnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk membela Islam jika ingin mendapatkan dukungan dari kaum muslimin.

"Kita belum menyatakan dukungan resmi kepada pak Prabowo dikarenakan ingin membuat perjanjian (kontrak politik) terlebiih dahulu dengan Prabowo dihadapan umat bahwa pak Prabowo kalau jadi presiden akan membebaskan polwan berjilbab dan membuka jalan untuk tegaknya syariat Islam," ujar Ustaz Arifin Ilham, Senin (26/5/2014) lalu.

Ia mengaku tidak akan gegabah dalam memberikan dukungan karena merasa khawatir jika tidak ada kontrak poltik dengan Prabowo untuk kemaslahatan Islam.

Rencananya Prabowo akan diundang untuk menghadiri dzikir akbar di masjid Az Zikra Sentul Bogor awal Juni mendatang. Jika pertemuan tersebut terjadi, Ustaz Arifin akan buat kontrak politik dengan Prabowo. Kalau Prabowo setuju dengan syarat-syarat yang diajukan Ustaz Arifin, ia berjanji akan mendukung Prabowo.

Sebelumnya, FPI sudah mengungkapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi Prabowo-Hatta terlebih dahulu jika ingin mendapatkan dukungan dari FPI.

"Diantaranya ialah, Prabowo harus komitmen untuk mengatasi aliran sesat seperti membubarkan Ahmadiyah, kemudian ia juga harus membebaskan polwan memakai jilbab, lalu ia pun harus mengevaluasi keberadaan Densus 88 yang selama ini membunuhi umat Islam, dan beberapa syarat lainnya," ungkap Habib Rizieq kepada Suara Islam Online, (24/2/104).

Ia mengatakan, syarat tersebut untuk Islam bukan untuk FPI. "Kita tidak minta jatah menteri, komisaris atau apapun itu, tidak. Yang kita mau, dia (Prabowo) mau memberikan sesuatu untuk Islam. Jika Prabowo mau komitmen membela Islam, maka mulai saat itu juga FPI akan umumkan untuk mendukung dia. Kita akan kerahkan seluruh anggota FPI dari Sabang sampai Meraoke untuk kampanyekan pasangan Prabowo-Hatta," tegas Habib Rizieq.