Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan
bahwa hidup damai berdampingan dengan umat agama minoritas di Indonesia akan tercapai dengan baik manakala mereka yang minoritas tahu diri sehingga umat Islam yang mayoritas akan tahan diri.
"Kuncinya, jika minoritas bisa tahu diri dan mayoritas tahan diri maka
keharmonisan kehidupan beragama akan bisa diwujudkan di Indonesia, maka
kita bisa dengan mudah hidup berdampingan membangun negeri
dengan umat beragama minoritas manapun baik dengan Kristen, Hindu,
Budha dan lain sebagainya," ujar Habib Rizieq saat memberikan ceramah di
markas FPI Jl. Petamburan Jakarta Pusat, Ahad (4/4/2014).
Namun kenyataannya, kata Habib Rizieq, selama ini
umat minoritas banyak melakukan pelanggaran, seperti adanya upaya
Kristenisasi, FPI sudah banyak mendapatkan fakta dilapangan. Tidak hanya
itu, berbagai kasus gereja seperti GKI Yasmin
Bogor dan yang terbaru gereja Kalamiring Bekasi sudah dibuktikan di
Pengadilan adanya kecurangan yaitu pemalsuan tandatangan warga sebagai
syarat IMB rumah ibadah.
"Jika minoritas tidak tahu diri, ada aturan cara membangun gereja mereka
tidak mau ikuti, setiap kampung mereka paksa bangun gereja, orang Islam
di kampung-kampung mereka Kristenkan dengan iming-iming. Nah kalau
seperti itu mayoritas bisa marah, sehingga bisa terjadi konflik," kata
Habib Rizieq.
Karena itu FPI menghimbau kepada pemerintah khususnya, jika tidak mau
terjadi konflik dorong semuanya untuk patuh kepada aturan. Cara bangun
rumah ibadah sudah ada aturannya, yaitu SKB 3 Menteri tentang pendirian
rumah Ibadah.