Sejak gagalnya upaya menghambat dakwah ulama sekaligus pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab. Di tambah dengan gagalnya rencana para begundal liberal itu untuk membakar pondok pesantren penghapal al-Qur’an di kota Demak. Dendam kesumat mereka terhadap Habib Rizieq kian menjadi-jadi.

Melalui beberapa media online yang mereka kelola, mereka keranjingan melakukan serangkaian fitnah terhadap ulama yang gigih memberantas kemaksiatan itu. Mereka mencari-cari, mengkorek-korek kesalahan sang Habib untuk lalu disajikan dan disebarkan ke masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat membenci sang ulama. Agar masyarakat tidak lagi bersimpati kepada perjuangan ulama yang gigih memberantas aneka aliran sesat di Indonesia itu.

Salah satu fitnah keji yang mereka sebarkan adalah dengan membuat opini sesat seolah-olah Habib Rizieq dan organisasi yang dipimpinnya itu tidak bermadzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Padahal Habib Rizieq sendiri, dalam banyak kesempatan telah menegaskan bahwa beliau adalah seorang Sunni penganut madzhab Asy’ariyah Syafi’iyah. Di dalam AD/ART FPI juga dituliskan dengan jelas, Front Pembela Islam Bermadzhab Asy’ariyah Maturidiyah untuk akidah, Syafi’iyah dalam fiqihnya.

Fitnah murahan lainnya yang mereka sebar adalah dengan menuduh Habib Rizieq anti Pancasila dan NKRI. Mereka mencari-cari, mengkorek-korek, membongkar-bongkar file apa saja yang berkaitan dengan Habib Rizieq untuk membenarkan tuduhan mereka.

Mereka mengedit rekaman ceramah, potong sana potong sini bagian ceramah, mereka ambil bagian tertentu lalu mereka sebarkan dengan ditambah bumbu opini sesat. Lalu jadilah masyarakat tertipu ulah mereka. Licik.

Seperti banyak diketahui, Habib Rizieq memang sangat aktif sekali mewacanakan NKRI Bersyariah. NKRI bersyariah ini tidak dimaksudkan untuk menentang Pancasila, bahkan NKRI Bersyariah ini justru untuk memperteguh dan menguatkan Pancasila.

NKRI Bersyariah juga bukan upaya untuk memisahkan dari NKRI atau membuat negara dalam negara, namun justru untuk memperkuat, memperteguh persatuan dan kesatuan dalam wilayah NKRI. Syariah yang dimaksud adalah hukum Allah yang dijalan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kampanye Syariah inilah yang rupanya membuat begundal-begundal liberal itu galau tingkat dewa. Mereka memang sangat alergi dengan syariah Islam. Mereka memfitnah, jika syariat Islam diterapkan, maka NKRI akan bubar. Mereka berdalih Indonesia majemuk, plural. Mereka mengatakan syariah Islam akan mengancam kemajemukan itu. Syariah Islam tidak cocok di Indonesia. Keji

Lucu, dengan melontorkan tuduhan Habib Rizieq bukan Ahlus Sunnah, seolah-olah merekalah yang paling Sunnah, padahal di banyak tulisan yang mereka sebarkan, menunjukkan merekalah yang paling anti dengan Sunnah. Sunnah-sunnah rasul yang sudah jelas saja, mereka bahkan berani mengatakan itu hanya budaya Arab, bukan bagian dari Islam. Juga Terhadap syariat Allah yang sudah terang di dalam Al-Qur’an saja mereka menentang. Apa yang seperti ini pantas mengaku sebagai Ahlus Sunnah? Naudzubillah.

Lucu juga, di satu sisi mereka sering mengkampanyekan diri sebagai kelompok Islam ramah, atau Islam yang rahmatan lil alamin, toleran, menghargai kemaemukan, dan sejenisnya. Namun rupanya jargon-jargon tersebut tidak berlaku bagi kelompok-kelompok Islam yang berseberangan paham dengan mereka. Tiba-tiba saja, mereka menjadi liar dan radikal bila berhadapan dengan Islam yang istiqomah. Astaghfirullah.

Habib Rizieq, dibanyak tempat mengatakan bahwa beliau siap membuka pintu rumahnya 24 jam kepada siapa saja yang ingin berdialog seputar permasalahan keislaman atau kenegaraan. Habib Rizieq menyukai dialog untuk membuka kebuntuan dan menghilangkan fitnah.

Sikap-sikap terhormat, jujur, dan gentle lebih disukai ketimpang sikap pengecut, merasa paling benar sendiri, apalagi dengan cara menebar perpecahan dan fitnah murahan di tengah umat. (*)

Tambahan link: MP3 Rekaman Ceramah Habib Rizieq:
1. 101 Ciri Ahlus Sunnah Wal Jamaah Bagian ke-1: http://goo.gl/ysj3It
2. 101 Ciri Ahlus Sunnah Wal Jamaah Bagian ke-2: http://goo.gl/8ta20m
3. Menuju NKRI Bersyariah: http://goo.gl/snExGA