Rencana kedatangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq ke Ponpes Putri Annuriyah Bonang, Kabupaten Demak untuk menghadiri Khotmil Qur'an tahunan pada Tahun 2006 lalu akhirnya dibatalkan.

Habib Rizieq datang menemui Kapolda Jateng disertai Habib Abdurahman Bahlega Assegaf (Ketua FPI Jatim saat itu) dan didampingi puluhan anggota FPI baik dari Jakarta maupun dari Jateng yang kebetulan sedang menjadi Relawan Gempa Jogja saat itu.

"Pembatalan ini dimaksud untuk menjaga iklim kondusif di wilayah Jateng," kata Habib Rizieq usai bertemu Kapolda Jateng, Irjen Drs. Dody Sumantyawan H.S., S.H. di Semarang yang secara kebetulan waktu itu juga hari kamis (persis hari ini).

Kedatangannya ke Polda Jateng disertai pula relawan FPI yang baru bertugas sebagai relawan di lokasi gempa Yogyakarta dan Gunung Merapi. Kedatangan mereka menggunakan sebuah bus, sedangkan rombongan Habib dari Jakarta yang disertai istri dan putrinya menggunakan dua buah mobil.

Kepada wartawan Habib Rizieq mengaku menerima informasi dari anggota FPI bahwa rencana kedatangannya ke Ponpes Putri Annuriyah akan di-"sweeping" dan dihadang oleh kelompok ormas
tertentu. Dalam SMS yang diterima wartawan disebutkan, Habib Rizieq dan keluarga Kamis malam akan menghadiri acara di Ponpes Annuriyah Bonang tetapi tertahan di Semarang, karena sepanjang jalan Demak- Bonang ada posko-posko liar PKB Gus Dur dan PDIP men-"sweeping" semua mobil untuk menghadang dan menyerang Habib. Bahkan, Ponpes mau dibakar.

"Apakah Habib sudah terancam?" tanya wartawan yang dijawabnya, "Memang saya tidak terancam tetapi ketidakhadiran saya ke ponpes tersebut merupakan kesepakatan dengan Kapolda untuk menjaga kondisi Jateng agar tetap kondusif saja."

Menurut beliau, yang terjadinya selama ini adalah kesalahpahaman saja. "FPI tidak pernah mengusir Gus Dur saat akan memberikan ceramah di Purwakarta. Bahkan Gus Dur sendiri juga sudah mengklarifikasi bahwa beliau memang tidak pernah diusir," kata Habib Rizieq. Untuk itu beliau mengimbau kepada warga FPI agar tetap arif dan bijaksana, serta tidak saling melakukan intimidasi.

"Saya juga mengimbau semua pihak kedepan tidak ada yang menggunakan tindakan-tindakan dengan cara-cara seperti PKI, yakni menghadang ulama, menteror kiai dan mengancam ponpes," kata Hb Rizieq yang disambut anggota FPI dengan ucapan "Allahu Akbar".

Usai bertemu Kapolda, Habib Rizieq beserta rombongan langsung bertolak menuju ke Yogyakarta, tepatnya di Desa Segoro Yoso guna menengok relawan FPI yang sudah beberapa minggu membantu korban bencana pada tahun 2006 lalu.

Sekarang Dua Partai #Penghianat Ini Kembali Berhianat Dan Berkoalisi Mendukung #Sang Capres #Penghianat Jakarta?