Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri kini sedang menjadi bulan-bulanan. Hal ini setelah dara cantik ini mengunggah fotonya yang mengenakan kaos merah berlambang palu dan arit di akun instagramnya.

Banyak pengguna sosial media mengkritik tindakan puteri Indonesia karena lambang palu arit identik dengan logo komunis, ajaran yang dilarang di Indonesia.

Anindya pun menggelar jumpa pers yang disiarkan live sejumlah televisi. Dia membeberkan kenapa mengenakan kaos 'palu arit' itu.

"Saya diberi kaos itu oleh delegasi Vietnam," kata Anindya saat jumpa pers, Selasa (24/2) lalu.

Menurut Anindya dia mengenal sahabat dari Vietnam itu lewat pertukaran pelajar. Sesuatu hal yang biasa jika peserta pertukaran pelajar yang berbeda negara saling memberi hadiah berupa souvenir khas negara masing-masing.

Anindya pun mengaku suka memberikan bingkisan berupa batik dan kaos bergambar garuda bagi sahabat-sahabatnya di luar negeri.

Puteri Indonesia asal Jawa Tengah ini juga mengaku tak berniat mendukung paham-paham tertentu lewat kaos yang dia kenakan tersebut. Dia merasa harus saling toleransi dengan aneka paham yang ada di dunia. Yang jelas tetap harus menunjukkan jati diri sebagai Bangsa Indonesia.

"Itu tak mempertunjukkan paham apa pun. Saya sering berkomunikasi identitas mereka. Tapi saya tetap bangsa indonesia," tegasnya.

Meski banyak yang mempersoalkan, namun ada juga yang tidak puas dengan pernyataan Anindya. Bahkan kemarin Anindya dilaporkan ke polisi terkait kaos yang dia kenakan itu.

Front Pembela Islam (FPI) Solo Raya ditemani dengan beberapa pengurus Pemuda Pancasila (PP) Boyolali mendatangi Mapolda Jateng Jumat (27:2) kemarin untuk melaporkan Anindya Kusuma Puteri. Puteri Indonesia itu dituding telah mempengaruhi dan melakukan penyebaran paham komunis lewat kaos merah yang dia kenakan.