“Kyai” kontroversial yang gemar memberikan khutbah di gereja-gereja dan berbagai kelenteng, Nuril Arifin Hussein alias “Gus” Nuril, dipaksa berhenti pidato dan diteriaki turun oleh umat Islam pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Jum’at 20 Februari 2015, di Masjid Jami Assu’ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Baru di awal-awal pidato, Nuril langsung menyebut-nyebut nama Yesus. Sejurus kemudian lalu menghina Habaib di Jakarta yang menolak dipimpin Gubernur kafir, Ahok. Tak puas menghina Habaib, Nuril bahkan berkata “Habib harusnya bersyukur ke orang Cina, karena orang Cina maka ada Maulid.”
Akibat isi pidatonya yang dinilai ngawur serta sesat-menyesatkan, Jamaah Maulid naik pitam. Mereka lalu dengan geram kompak meneriaki Nuril supaya turun.

“Turun…!!! Turun…!!! Turun…!!!” Teriak ribuan jamaah ribut.

Situasi lalu tegang dan panas. Beberapa orang terlihat geram ingin merangsek naik ke panggung. Tak mau terjadi hal yang tidak diinginkan, Habib Ali bin Husein Assegaf yang berada di atas panggung langsung cepat mengantisipasi. Ia dengan sigap meredam amarah Jamaah.

Selanjutnya, Mantan panglima pasukan berani mati di era Gus Dur itupun terpaksa turun panggung dan lantas meninggalkan lokasi acara dengan tergesa-gesa.

Habib Ali bin Hussein Assegaf malam itu memang diundang sebagai penceramah. Ia hadir bersama jamaah majelis taklimnya, Nurul Habib. Ia selanjutnya mendapat giliran berceramah. Ia lantas mengecam keras pidato Nuril. “Kyai comberan! Penghina Habib dan Rasul.” Katanya keras.

Habib Ali juga mewanti-wanti kepada para panitia Maulid agar jangan sembarang lagi mengundang penceramah yang akhirnya membuat umat saling bermusuhan.

Usai acara, salah seorang jamaah mengungkapkan kekesalannya “Ceramah di masjid kok isinya malah membangga-banggakan Yesus dan Cina Kafir serta menghujat para Habaib dan umat Islam. Ia mungkin lupa kalau ini masjid, bukan gereja atau kelenteng.” Katanya geram.

“Gus” Nuril memang dikenal luas sering memberi berceramah di Gereja ataupun di Kelenteng Khong Hu Cu. Namanya menjadi buah bibir di kalangan umat Islam terlebih ketika video ceramahnya di Gereja Bethany Pati Jawa Tengah beberapa waktu lalu beredar luas di Youtube.
( Lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=NqO45Zi2b_U )

Geram dengan ulah Nuril, Habib Syech Assegaf Solo ketika dalam suatu acara di Gresik mengingatkan umat Islam akan bahayanya orang seperti ini. Pelantun qosidah terkenal itu bahkan mengatakan “Kyai yang ceramah di gereja adalah Kyai ora waras.”
( Lihat videonya : https://www.youtube.com/watch?v=ppQcLiB4x5s )

Pelantun qosidah “Kisah Sang Rasul” itu juga menyatakan orang semacam itu bukanlah Ahli Sunnah, tapi Ahli Dholalah (kelompok sesat).

“Mereka adalah penyakit-penyakit yang ada di negeri ini, mereka yang akan merusak bangsa kita dengan dalih toleransi. Mereka sebenarnya hanya menjual agama Islam di depan pemeluk agama lain demi duit!” Demikian pesan Habib Syech dengan berapi-api.

Merasa tersengat oleh sindiran Habib Syekh, Nuril lalu menghina pribadi Habib Syekh. Dalam sebuah video yang beredar di Youtube Nuril mengatakan “Syekh itu cuma supir bis di Saudi yang tidak berilmu”.
( Lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=w0wAGbPC78k )

Hinaan Nuril ini memperlihatkan watak aslinya yang bertolak belakang dari ucapannya sendiri yang mengeklaim sebagai sosok yang toleran dan cinta damai.

Dalam video ceramahnya terbaru lagi, Nuril lagi-lagi membuat panas telinga dan hati umat Islam. Dalam video tersebut ia menyatakan “Keturunan Rasulullah SAW sudah tidak ada, semua sudah mati dibunuh. Arab-Arab di Indonesia adalah Arab Badui semua, bukan keturunan Sayidina Ali dan Nabi Muhammad SAW.”

Dalam video itu pula ia mengucapkan kata-kata porno yang sangat melecehkan dan menghina bangsa Indonesia. “Salah kamu sendiri bangsa Indonesia, ………….nya (menyebut kemaluan perempuan) mau DIJUAL murah.” (Lihat videonya : https://www.facebook.com/video.php?v=1416333525331695 atau di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=dUhKdli2hD8&feature=youtu.be )

Sekedar catatan, bahwa pada hari Kamis 24 Ramadhan 1429 H / 25 September 2008, saat Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, "Gus" Nuril pernah mengerahkan Pasukan Berani Mati (PBM) nya dengan memakai kaos bertuliskan "BANSER" mengepung pengadilan dengan aneka senjata tajam seperti Celurit dan Parang.

Belakangan berdasarkan pengakuan para preman penyerang yang ditangkap Laskar FPI, akhirnya diketahui bahwa mereka adalah PREMAN BAYARAN yang dikumpulkan "Gus" Nuril dan dipakaikan kaos Banser serta dibayar kelompok Liberal AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) yang angotanya banyak Tokoh Liberal Nasional. Tujuan penyerangan untuk memberi tekanan dan menteror pengadilan, serta memprovokasi Laskar FPI agar terstigma anarkis. (Baca: http://m.arrahmah.com/…/2343-aktivis-akkbb-guntur-romli-did…)

Saat itu, kehadiran PBM pun disambut Laskar FPI, bentrok pun tak terhindarkan di halaman PN Jakpus. Laskar FPI mengobrak-abrik barisan Preman Nuril, dan menghajarnya habis-habisan, tiga laskar FPI terluka kena sabetan celurit, tapi beberapa preman terjatuh dan jadi bulan-bulanan Laskar FPI, serta berhasil ditangkap dan diinterogasi. Sisanya pontang-panting kabur melarikan diri alias "keok". (Baca : http://m.liputan6.com/…/1…/sidang-habib-rizieq-kembali-ricuh)

Saat itu, Habib Rizieq hanya berkomentar singkat : "Kalau Preman Nuril bawa Pasukan Berani Mati, maka FPI sudah siapkan Pasukan Berani Mati-in. Eh ... ternyata pasukannya hanya Pasukan Berani Mabur."
Ada pun terkait pengusiran "Gus" Nuril di Jati Negara Kaum, Habib Rizieq menyatakan : "Itu memang sudah semestinya. Dia itu bukan Kyai mau pun Gus, bahkan santri saja bukan. Dia itu preman edan yang goblok dan sok tahu. Makanya, yang ngundang dan suruh dia ceramah lebih edan dan lebih goblok lagi."

Sumbar : www.habibrizieq.com