Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Argapura Kabupaten Majalngka
bersama ulama serta tokoh masyarakat setempat melakukan sidak ke salah
satu objek wisata yang berada di Desa Sukadana Kecamatan Argapura.
(11/01/2015)
Ketua FPI kecamatan Argapura Kyai Otong menuturkan
bahwa pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat sekitar
argapura tentang objek wisata yang baru dibuka di daerah sukadana tersebut.
“kami banyak menerima pengaduan dari masyarakat, green canyon atau
curug tapa ibun itu sering dijadikan ajang maksiat oleh para remaja,”.
Ungkap kyai otong.
Dari hasil sidak yang dilakukan, pihaknya menemukan para remaja sedang asik berduaan yang diduga akan melakukan maksiat.
“Dari hasil sidak ini kami menemukan beberapa remaja yang tengah
berduaan, kami mendata mereka dan kemudian kami menyuruh mereka untuk
tidak melakukan yang tidak sesuai ajaran islam. dengan tujuan Amar
Ma’ruf Nahi Munkar” tegasnya.
Mahasiswa UNMA, Egi Permana juga
selaku anggota FPI menyayangkan pihak Pemerintah Majalengka yang tidak
dapat merawat tempat wisata dengan baik. “Majalengka itu akan menjadi
kota metropolit, jangan sampai pemda Majalengka tidak dapat memanfaatkan
peluang ini. Esok nanti dengan hadirnya BIJB bisa jadi akan banyak
turis atau orang-orang pendatang dari luar Majalengka yang perlu
rekreasi mencari tempat wisata. maka dipandang perlu mempersiapkannya
sedini mungkin sampai dengan pengelolaannya”. Ungkap Egi
“Majalengka memiliki banyak potensi di sektor wisata, harusnya pemda
dapat membaca peluang dengan menjadikan objek wisata untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah”. pungkasnya.AT Wisata
Front Pembela
Islam (FPI) Kecamatan Argapura Kabupaten Majalngka bersama ulama serta
tokoh masyarakat setempat melakukan sidak ke salah satu objek wisata
yang berada di Desa Sukadana Kecamatan Argapura. (11/01/2015)
Ketua FPI kecamatan Argapura Kyai Otong menuturkan bahwa pihaknya banyak
menerima pengaduan dari masyarakat sekitar argapura tentang objek
wisata yang baru dibuka di daerah sukadana tersebut.
“kami
banyak menerima pengaduan dari masyarakat, green canyon atau curug tapa
ibun itu sering dijadikan ajang maksiat oleh para remaja,”. Ungkap kyai
otong.
Dari hasil sidak yang dilakukan, pihaknya menemukan para remaja sedang asik berduaan yang diduga akan melakukan maksiat.
“Dari hasil sidak ini kami menemukan beberapa remaja yang tengah
berduaan, kami mendata mereka dan kemudian kami menyuruh mereka untuk
tidak melakukan yang tidak sesuai ajaran islam. dengan tujuan Amar
Ma’ruf Nahi Munkar” tegasnya.
Mahasiswa UNMA, Egi Permana juga
selaku anggota FPI menyayangkan pihak Pemerintah Majalengka yang tidak
dapat merawat tempat wisata dengan baik. “Majalengka itu akan menjadi
kota metropolit, jangan sampai pemda Majalengka tidak dapat memanfaatkan
peluang ini. Esok nanti dengan hadirnya BIJB bisa jadi akan banyak
turis atau orang-orang pendatang dari luar Majalengka yang perlu
rekreasi mencari tempat wisata. maka dipandang perlu mempersiapkannya
sedini mungkin sampai dengan pengelolaannya”. Ungkap Egi
“Majalengka memiliki banyak potensi di sektor wisata, harusnya pemda
dapat membaca peluang dengan menjadikan objek wisata untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah”. pungkasnya.