Baru-baru ini media web Muslimedianews disingkat "MMN" telah memfitnah Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab.

Judul yang mereka buat >>> Wali Songo Bukan Dari Hadlramaut, Kritik Untuk Habib Rizieq

selengkapnya fitnah mereka
http://www.muslimedianews.com/2015/01/wali-songo-bukan-dari-hadlramaut-kritik.html?m=1

Pernyataan mereka yg dikutip dari akun aqil fikri (sarkub) yang tidak didukung oleh data dan bukti arkelogis tersebut mengundang tanggapan dari Nitizen . Salah seorang pengguna facebook, Bayu Arachman memberikan sanggahan bahwa

Bayu Arachman
"Samarqand (dekat Bukhara-Rusia Selatan) lebih tepatnya uzbekistan. yg dr china siapa dan nama daerahnya dmn ya? setahu yg kami tahu, silsilah walisongo itu sampai ke rasulullah? si aqil ini kejawen, pemikirannya kdng nyeleneh. Dari Status di atas yang ditulis aqil fikri ini "TIDAK ADA" Kata2 dr Hb. Rizieq yg mengatakan bhwa walisongo dr yaman. Ga Nyambung blas si aqil ini."

Sumber fitnah nya https://m.facebook.com/photo.php?fbid=881283925225017&id=100000302542236&set=a.101687583184659.3663.100000302542236&_rdr#881512335202176

"Islam kita ini dibawa para Habib dari Yaman atau
Hadramaut. Kalau dari Iran sudah Syiah semuanya kita,"
tegas Habib Rizieq saat memberikan tausiyah pada haul
Habib Idrus bin Hasan Aljufri yang bergelar Pangeran
Wiro Kusumo, di Masjid Al-Ihsaniyah Kelurahan Olak
Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

Pernyataan Habib Rizieq itulah yang di permasalahkan aqil dan web MMN. Bahkan karena otak benci terhadap fpi mereka melupakan sejarah. Habib Rizieq hanya menyampaikan fakta sebenarnya dan memang itulah faktanya bahwa "Indonesia berkembang bukan dari ulama Syiah tetapi Sunni."

Seorang penulis sejarah penduduk pulau Jawa yang bernama Haji ‘Ali bin Khairuddin, didalam bukunya ‘ Keterangan keterangan Kedatengan Bongso Arab Ing Tanah Jawi Saking Hadhramaut’ halaman 113, mengatakan antara lain:
Kedatangan orang-orang Arab dikepulauan ini (Indonesia) terjadi pada akhir abad ke-7 H.

Mereka datang dari India, terdiri dari sembilan orang yang oleh penduduk Jawa disebut Wali Songo yakni Sembilan Waliyullah . Mereka adalah bersaudara, yaitu: Sayid Jamaluddin Agung, Sayid Qamaruddin, Sayid Tsana’uddin, Sayid Majduddin, Sayid Muhyiddin, Sayid Zainul ‘Alam, Sayid Nurul ‘Alam, Sayid ‘Alawi dan Sayid Fadhl Sunan Lembayung. Mereka semua ini adalah putra-putra dari Ahmad bin Abdullah bin Abdulmalik bin ‘Alawi bin Muhamad Shahib Marbath bin ‘Ali Khali’ Qasam bin ‘Alawi bin Muhamad bin ‘Alawi bin Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa Al-Bashiri bin Muhamad An-Naqib bin ‘Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhamad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Husain bin Al-Imam ‘Ali bin Abi Thalib kw dan Fathimah Az-Zahra ra binti Muhammad Rasulallah saw. Mereka semua adalah dzurriyatun-Nabi (keturunan Nabi saw).

Datuk ketiga sembilan orang waliyullah tersebut adalah Sayid Abdulmalik bin ‘Alawi, lahir dikota Qasam, sebuah kota di Hadramaut/Yaman Selatan, sekitar tahun 574 H. Beliau meninggalkan Hadramaut pergi ke India bersama rombongan para Sayid dari kaum ‘Alawiyyin (julukan keturunan Nabi saw yang dari Hadramaut/yaman selatan). Di India beliau bermukim di Nashr Abad.

Beliau mempunyai beberapa orang anak lelaki dan perempuan, diantaranya ialah Sayid Amir Khan Abdullah bin Sayid Abdulmalik , lahir dikota Nashr Abad, ada juga yang mengatakan dia lahir disebuah desa dekat Nashr Abad. Dia anak kedua dari Sayid Abdulmalik. Sayid Amir Khan ini mempunyai anak lelaki bernama Amir Al-Mu’adzdzam Syah Maulana Ahmad.

Tulisan ini perlu disempurnakan oleh para pembacanya.