Fenomena penyambutan Tahun Baru dengan hura-hura dan foya-foya di berbagai daerah, khususnya Jakarta, merupakan fakta ketidak-pedulian penguasa dalam mendidik rakyat, sekaligus bukti ketidak-cerdasan mereka dalam mengelola potensi SDM dan Ekonomi bangsa.

Yang demikian itu, tentu sangat memprihatinkan, apalagi perayaan Tahun Baru macam itu bukan dari ajaran Islam, dan bukan juga kearifan lokal Indonesia. Sungguh suatu penyesatan dan pembodohan massal serta pemborosan yang menjijikkan.

Kasihan masyarakat, mereka diracuni para Penguasa dan Pengusaha Kapitalis dengan gaya hidup HEDONIS, yang tujuannya untuk menutupi pola hidup KORUP para Penjahat Kapitalis tersebut.
Padahal, masyarakat kita miskin dan melarat, bahkan saat ini banyak yang sedang terkena bencana, sehingga mereka sedang sangat butuh bantuan, bukan hiburan.

Saat ada Longsor Banjarnegara dan Jatuhnya pesawat Air Asia di perairan Indonesia serta Banjir dimana-mana, lalu ada pejabat mengajak rakyat "Bertahun Baru Ria" dengan terompet dan petasan serta kembang api, ditambah aneka suguhan musik urakan mau pun goyang erotis, sehingga full hura-hura dan foya-foya, sungguh tidak punya otak dan tidak tahu diri.

Karenanya, para Ulama harus bekerja lebih keras lagi untuk menyelamatkan umat dari penyesatan dan pembodohan yang dilakukan Penguasa dan Pengusaha Kapitalis.
Dalam suasana penuh musibah seperti saat ini, kita harus sama prihatin, dan harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan mengulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang berduka.

Ayo, kita hapus air mata mereka dengan cinta dan kasih sayang serta kepedulian sesama.
Di Tahun Baru 2015 dan seterusnya, semoga Allah SWT menjaga dan melindungi bangsa dan negara Indonesia dari segala bencana dan malapetaka.

Semoga para Ulama dan Umara di NKRI diberikan oleh Allah SWT limpahan Taufiq dan Hidayah serta Rahmat dan Barokah, agar mereka semua selalu di jalan yang lurus lagi benar dalam memimpin dan membimbing segenap umat untuk menuju BALDATUN THOYYIBATUN wa ROBBUN GHOFUUR.