LHOKSEUMAWE - Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Aceh
Utara-Lhokseumawe, Kamis (23/7) sekitar pukul 10.00 WIB berdemo di depan
Taman Riyadhah Lhokseumawe. Dalam aksi itu, mereka meminta aparat
keamanan mengusut tuntas kasus pelemparan jamaah dan pembakaran masjid
saat berlangsungnya shalat Idul Fitri di Tolikara, Papua, pekan lalu.
Pantauan Serambi, awalnya massa FPI berkumpul halaman Masjid Agung
Islamic Center sekitar pukul 09.00 WIB dan kemudian bergerak ke depan
Taman Riyadah. Lalu, mereka berorasi secara bergantian. Sementara itu,
sebagian anggota lainnya mencari sumbangan dari pengguna jalan untuk
disumbangkan ke Papua. Aksi itu diakhiri dengan pembakaran spanduk
berlambang GIDI.
Koordinator Aksi, Khairul Rizal menyatakan,
pihaknya mengutuk keras sejumlah aksi yang terjadi terhadap muslim di
Papua. Seperti perempuan dilarang berhijab, dilarang menggunakan alat
pengeras suara saat berzikir, dan pelemparan terhadap jamaah dan
pembakaran masjid saat berlangsungnya shalat Idul Fitri 1436 H.
“Kami juga kesal terhadap pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang
menyatakan pembakaran tersebut terjadi karena umat Islam saat itu
menggunakan alat pengeras suara,” ujarnya. Karena itu, ia mendesak
aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus itu dan pelakunya harus
dijerat dengan undang-undang teroris.