Ketua Tanfidzi DPD FPI Banten menyerukan kepada seluruh umat Islam
terlebih anggota Laskar FPI, agar tetap menjaga persatuan dan keutuhan
NKRI.
Anggota FPI diharapkan jangan melakukan aksi anarkis dalam
menyingkapi insiden Tolikara Papua dan menunggu intruksi dari pimpinan
sebelum bergerak.
"Kami sudah
menghimbau kepada seluruh laskar FPI Banten untuk tidak boleh melakukan
aksi apapun yang dapat memperkeruh keadaan. Apabila ada yang melakukan
aksi diluar intruksi, maka mereka disebut pengkhianat. Kami juga
mengajak semua umat Islam untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua DPD FPI Banten, KH. Muhamad
Fachrurozi saat menerima kunjungan Kapolda Banten Irjen Pol Boy Rafli
Amar di Ponpes Al-Futuhiyah.
Namun, Kiyai Fachru menambahkan
telah menyiapkan sebanyak 9.500 anggota Laskar FPI Banten yang tersebar
di 155 kecamatan untuk diberangkatkan ke bumi cendrawasih sebagai wujud
keprihatinan atas tragedi pembakaran Masjid di Tolikara sewaktu
pelaksanaan Sholat Idul Fitri beberapa hari lalu.
"Kami sudah
menyiapkan pasukan jihadi dan tinggal menunggu instruksi dari pimpinan.
Kami siap diberangkatkan ke tanah Papua, bentuk solidaritas kepada umat
muslim atas insiden Tolikara beberapa hari lalu," tutur Kiyai Fachru.
Kiyai Fachru pun mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah untuk
segera menyelesaikan persoalan Tolikara secara adil yang salah harus
dihukum dengan tegas dan yang terzolimi harus dilindungi.
Karena
jika tidak diselesaikan, dikhawatirkan akan membuat 'Tolikara Effect'
yang lebih besar lagi, aparat jangan cuma tegas terhadap umat islam yang
melakukan kesalahan tapi aparat juga harus berani menindak jika ada
umat lain melakukan kesalahan.
"Aparat dan pemerintah harus
segera mengambil tindakan tegas kepada pelaku pembakaran Masjid di
Tolikara Papua untuk diadili seberat-beratnya," tegasnya.