"Saya ingatkan kepada semua, kita tahu bagaimana seribu lebih
muslimin dan muslimat di Poso ditumpahkan darahnya oleh para salibis,
kita juga tahu kezaliman terhadap umat Islam di Ternate, perempuan
muslim Ternate diperkosa, masjid dibakar, pesantren-pesantren dibumi
hanguskan oleh para salibis," ungkap Kyai Kohar.
"Di Poso, ada satu masjid yang menjadi saksi hingga hari ini, yaitu
Masjid Walisongo. Dimana imam masjid dengan jamaahnya saat shalat
shubuh berjamaah dibantai oleh para salibis hingga tak satupun tersisa.
Bahkan imam masjid ketika nyawa belum melayang dari tubuhnya, ia diseret
dimasukkan kedalam sumur tua yang tidak ada airnya, disiram dengan
bensin dan dibakar hidup-hidup," lanjut Kyai Kohar.
"Tidak berhenti disitu, istri sang imam tercinta yang sedang hamil 9
bulan saat ia hendak menemui suaminya ke masjid, ia ditelentangkan,
dibedah perutnya, dagingnya dikeluarkan dan diiris-iris oleh para
salibis," tambahnya kemudian.
Sekali lagi ia mengingatkan, bahwa kezaliman terhadap umat Islam
bukan hanya dalam peristiwa Tolikara saja. "Wahai Presiden, Kapolri, dan
Panglima TNI, kebidaban salibis di negeri kita bukan hanya hari ini di
Tolikara, tetapi di Ambon, Maluku, Poso menjadi saksi," jelas Kyai
Kohar.
"Dan jangan lupa, di Bitung belum lama ini, para salibis membuang bangkai babi ke masjid. Itu biadab apa tidak?" tanyanya.
"Jadi sebenarnya yang anarkis siapa? Yang biadab siapa? Yang
teroris siapa? Yang intoleran siapa? Yang separatis siapa?" tanyanya
kembali.
Kyai Kohar lalu mengajak agar informasi tersebut disebarkan, agar semakin banyak yang tahu siapa yang sebenarnya teroris.
"Sampaikan kepada siapapun dimanapun berada, berhenti kalian
menstigma umat Islam anarkis, berhenti kalian menyebut umat Islam
teroris, sebab yang anarkis separatis teroris adalah para salibis itu.
Itu yang ingin saya ingatkan," pungkasnya.
Sumber : SI.Online