Front
Pembela Islam (FPI) memberikan peringatan keras kepada Presiden Jokowi
agar tidak memberikan ruang untuk kebangkitan komunis di Indonesia.
Hal
tersebut menanggapi adanya wacana Jokowi ingin meminta maaf kepada
keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam momen kenegaraan pada
Agustus nanti.
"Ada informasi, 15 Agustus nanti Presiden Jokowi mau minta maaf kepada PKI atas nama pemerintah. Kalau benar, itu artinya PKI tidak
bersalah, kalau mereka tidak bersalah berarti yang salah adalah rakyat
Indonesia, para ulama, umat Islam yang menentang mereka," jelas Ketua
Umum FPI, KH Shabri Lubis saat berceramah di Majelis Al Ihya Bogor, Ahad
(12/7/2015).
PKI sudah
melakukan pemberontakan diantaranya di Madiun dan G 30 S PKI, mereka
juga membantai para ulama dan umat Islam. "Kalau dulu PKI menang habis
kita, banyak yang disembelih oleh PKI," ujar Kyai Shabri.
Menurutnya, jika dahulu para Kyai Nahdlatul Ulama (NU) dan Barisan
Ansornya gigih menghadapi PKI maka saat ini FPI siap mengambil bagian
untuk menjadi yang terdepan menghadapi PKI.
"Kami siap perang
terbuka perang dengan PKI, melawan PKI adalah kehormatan untuk kami.
Kami siap bela Islam, umat Islam dan NKRI," pungkas Kyai Shabri yang
disambut takbir ribuan jamaah.
Sumber : Suara-Islam.Online