Ketua Dewan Syuro FPI Pekalongan, KH. Abdurrahman Tobari mengatakan,
masuknya terompet berbahan sampul Al-Quran di Kota Pekalongan dinilai
mengusik ketenangan Umat Muslim di Kota Batik tersebut. Sebab, terompet
tersebut dinilai telah menghina Agama Islam. Sehingga pihaknya
menyampaikan pernyataan sikapnya kepada jajaran Polres Pekalongan kota,
dan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus terompet tersebut.
Menurut KH Abdurahman, Kota Pekalongan saat ini dalam kondisi kondusif
dan tidak ada apa-apa, sehingga ia meminta agar Kota Pekalongan jangan
dikotori dengan tangan-tangan jahil. Itu terbukti dengan adanya terompet
berbahan sampul Al-Quran yang begitu menistakan Islam, menghina orang
Islam, dan itu memancing kemarahan orang Islam.
Pihaknya berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini,
siapa dalangnya, siapa biangnya, dan motif apa yang ada dibalik
pembuatan terompet yang terbuat dari sampul Al-Quran.