Kedatangan Habib Rizieq ke Purwakarta ini
masih dalam suasana panas. Sebab pada ceramah sebelumnya di Puwakarta,
Habib Rizieq yang dengan lantang mengritik berbagai kemusyrikan yang
dipraktikkan Bupati Dedi Mulyadi menuai protes dan bahkan berujung pada
laporan ke polisi oleh segelintir pendukungnya.
Menjelang pelaksanaan tabligh akbar pada
Sabtu malam, panitia setempat juga mengaku terus mendapatkan teror dan
ancaman dari preman lokal yang merasa terusik dengan kedatangan Habib
Rizieq dan FPI. Dikabarkan spanduk provokatif berisi penolakan terhadap
Habib Rizieq juga dipasang di sejumlah tempat oleh oknum-oknum
tersebut.
Namun demikian, secara normatif Pemkab
Purwakarta mengaku tetap mengapresiasi dengan rencana kedatangan Habib
Rizieq. Secara kelembagaan pemerintahan, wilayah ini tak memermasalahkan
kedatangan ketua umum organisasi tersebut.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku
pihaknya sangat menjunjung tinggi etika kesundaan. Yakni, menghormati
tamu. Ketua Umum FPI itu, merupakan tamu bagi Purwakarta, makanya
kedatangan yang bersangkutan harus dihormati.
"Kita orang Timur, punya tata krama,
yaitu menghormati dan menghargai tamu. Siapapun itu, termasuk Habieb
Rizieq Syihab," ujar Dedi, seperti dikutip Republika.co.id, Sabtu (19/12/2015).
"Tetapi, tamu juga harus punya etika.
Ketika dia bertamu, maka hormatilah adat dan kebiasaan tuan rumah," ujar
Dedi yang belakangan terus mengundang tokoh-tokoh yang pro padanya ke
Purwakarta untuk membenarkan tindak-tanduknya.
Sumber : SI-Online
* Media News FPI *