Ratusan Laskar Front Pembela Islam (FPI) Sumut, menggeruduk kantor redaksi Harian Jurnal Asia di kawasan Jl Bilal Ujung, Medan Timur, kemarin. Massa memprotes pemuatan selembar foto dalam penerbitan harian tersebut.

Menurut pengunjukrasa, foto yang menunjukkan gambar seorang lelaki paruh baya memegang poster bertuliskan "Muslim Koruptor, Muslim Sontoloyo" pada aksi unjukrasa terkait dugaan korupsi Dana Haji pada Kementerian Agama di Jakarta, ini merupakan bentuk pelecehan terhadap umat Islam.

"Kami meminta pihak Jurnal Asia memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada umat Islam. Seharusnya pihak media tidak menerbitkan berita ataupun foto yang mengandung SARA," kata Ketua FPI Sumut, Muhammad Dahrul Yusuf, pada Tribun usai melakukan pertemuan dengan pihak redaksi Harian Jurnal Asia.

"Mereka kan orang media. Tahu mana yang boleh diterbitkan, mana yang tidak," sebut Dahrul menambahkan.

Pimpinan Redaksi Harian Jurnal Asia, Rahmat Syah Batubara, mengatakan penerbitan foto tersebut tidak memiliki maksud untuk menyinggung apalagi melukai hati umat Islam.

"Foto kita ambil dari Kantor Berita Antara. Ada peristiwanya, bukan kita bikin-bikin. Fotonya memang begitu. Teks fotonya juga sama sekali tidak ada kita ubah-ubah. Kami sama sekali tak bermaksud melukai ataupun menyakiti hati umat Islam. Saya sendiri juga Islam," ujarnya.

Dikemukakan Rahmat lebih lanjut, sebenarnya foto yang sama juga diterbitkan oleh sejumlah media. Namun yang mengherankan, imbuhnya, hanya Jurnal Asia yang digeruduk pengunjukrasa.