Melalui partai Islam yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta, Front
Pembela Islam (FPI) menitipkan aspirasinya. Mereka meminta jika Prabowo
menjadi presiden agar mengusut kasus pelanggaran HAM yang dilakukan para
anggota Densus 88.
"Agar capres yang didukung mampu
untuk memejahijaukan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Densus
88. Kemudian didorong untuk menegakkan supremasi hukum, dengan
membubarkan aliran sesat yang menodai agama seperti Ahmadiyah yang
sampai sekarang belum dibubarkan," kata Ketua DPP FPI Muhsin bin Ahmad
Al-Athas di markas FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Rabu (4/6)
malam.
Dalam pernyataan sikap itu, hadir anggota
Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Ketua Umum FPI Habib Rizieq
Shihab, serta sejumlah pimpinan FPI.
Terkait aksi
premanisme, FPI juga menitipkan pesan agar Prabowo memberantas
premanisme yang yang sudan merajalela di Indonesia. "Asing maupun aseng.
Ini sudah kolaborasi dengan pemerintah, penegak hukum, penyelenggara
negara sehingga rakyat diinjak dan dijarah tanahnya," imbuh Muhsin.
FPI
juga menyoroti soal nasib polwan muslim yang hingga kini belum
diperbolehkan memakai jilbab. "Kita titip, semua muslimah agar tidak
dilarang untuk menggunakan jilbab. Negara kita berdasarkan ketuhanan
yang Maha Esa yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, terutama Islam,"
ujar Muhsin.
Soal korupsi, FPI meminta agar partai-partai Islam yang mendukung Prabowo juga memberantas korupsi tanpa pandang bulu dan menerapkan hukuman mati bagi koruptor.
"Kita
titip kepada bapak Hidayat Nur Wahid untuk disampaikan dan
diperjuangkan terhadap capres yang didukungnya. Inilah sikap FPI, ketika
pileg suara kita kepada partai Islam, dan pilpres kita kembalikan
kepada partai Islam. Kita titipkan karena kami masih percaya kepada
partai Islam," kata Muhsin.
"Mari berdoa pilpres
berjalan dengan aman, jujur, adil dan kita diberi kekuatan untuk
mengawasi. Sampaikan kepada seluruh keluarga FPI agar menjadi pengawas.
Jangan sampai ada kecurangan, manipulasi. Semoga jalan dengan lancar,
umat Islam dimenangkan oleh Allah SWT," tutup Muhsin.