Menghadapi Pemilu 9 Juli 2014, Direktur An Nashr Institute Munarman SH mengatakan bagi umat Islam memang berada dalam posisi yang tidak mudah. Dari kedua pasangan calon yang maju, tidak ada yang memenuhi syarat ideal.

"Karena kalau dari kaca mata syariat, dua-duanya tidak ada satupun yang punya keinginan untuk menerapkan syariat Islam sebagai satu-satunya sumber hukum di Indonesia," ujar Munarman saat mengisi acara Majelis Taqarrub Ilallah-Temu Pembaca Suara Islam (MTI-TPSI) di Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2014) lalu.
 
"Yang satu, partai pengusungnya sudah memerintahkan menginteli untuk khutbah Jumat, nah itu kan ciri-ciri Abu Jahal dan Abu Lahab tuh, sama-sama tidak suka dengan dakwah. Nah partai yang satunya lagi, kita tahu secara eksplisit tidak ada satupun pernyataan mereka ingin menerapkan syariat Islam sebagai satu-satunya sebagai sumber hukum," jelas Munarman.
 
Selain itu, Munarman juga menceritakan pengalamannya saat ia dan tokoh-tokoh Islam pada pilpres 2009 lalu mengajak salah satu capres untuk memberlakukan syariat Islam, capres tersebut saat ini kembali ikut dalam pertarungan pilpres 2014 ini dengan menjadi salah satu cawapres.
 
"Pilpres 2009 lalu, kita datangi salah satu calon presiden. Kita tanyakan, apakah bapak punya agenda menerapkan syariat Islam? Dengan nada sombong calon tersebut mengatakan, saya tersinggung kalau anda meminta saya menerapkan syariat islam, karena saya dari kecil sudah main di masjid. Lalu dia tantang kepada kita, coba sebutkan syariat mana yang dilarang di negeri kita?"
 
Munarman menjawab, syariat jihad dilarang dengan adanya Densus, syariat hudud juga dilarang. "Mendengar jawaban saya, dia belingsatan tidak bisa menjawabnya," cerita Munarman. 
 
Kemudian petinggi Front Pembela Islam (FPI) ini juga menanyakan kenapa negara memfasilitasi sesuatu yang haram seperti adanya undang-undang perbankan konvensional yang mewajibkan bunga, padahal riba itu haram.  "Dia jawab riba kalau 2 persen masih boleh, kan dalam quran yang tidak boleh yang berlebihan," cerita Munarman. 
 
"Itulah gambaran kualitas calon-calon pemimpin kita saat ini," tambahnya.
 
"Kemudian calon yang lain lagi, ia tidak melarang minuman beralkohol. Ia hanya membatasi 25 persen yang bisa dibuka pasarnya dengan alasan adanya kekuatan lobi yang tidak bisa dihindari. Artinya kedepan ini, tidak akan bersih miras dari gerai-gerai dekat rumah kita seperti di Indomaret dan lain-lain," ungkap Munarman.
 
Kata Mantan ketua YLBHI ini, kenapa umat Islam saat ini masih dalam keadaan terjajah? "Karena mayoritas meninggalkan ajaran Islam dan hanya mengamalkan sedikit saja. Allah sudah menentukan, barangsiapa yang tidak berpegang teguh dengan aturanNya maka ia akan tertindas dan dibawah kendali bangsa lain," pungkas Munarman.
 
Sumber : Suara-Islam.Online