"Karena kalau dari kaca mata syariat,
dua-duanya tidak ada satupun yang punya keinginan untuk menerapkan
syariat Islam sebagai satu-satunya sumber hukum di Indonesia,"
ujar Munarman saat mengisi acara Majelis Taqarrub Ilallah-Temu Pembaca
Suara Islam (MTI-TPSI) di Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta Selatan,
Sabtu (31/5/2014) lalu.
"Yang satu, partai pengusungnya sudah memerintahkan menginteli untuk khutbah Jumat, nah itu kan ciri-ciri Abu Jahal dan Abu Lahab tuh, sama-sama tidak suka dengan dakwah. Nah partai
yang satunya lagi, kita tahu secara eksplisit tidak ada satupun
pernyataan mereka ingin menerapkan syariat Islam sebagai satu-satunya
sebagai sumber hukum," jelas Munarman.
Selain itu, Munarman juga menceritakan
pengalamannya saat ia dan tokoh-tokoh Islam pada pilpres 2009 lalu
mengajak salah satu capres untuk memberlakukan syariat Islam, capres
tersebut saat ini kembali ikut dalam pertarungan pilpres 2014 ini dengan menjadi salah satu cawapres.
"Pilpres 2009 lalu, kita datangi salah satu calon presiden. Kita tanyakan, apakah bapak punya agenda
menerapkan syariat Islam? Dengan nada sombong calon tersebut
mengatakan, saya tersinggung kalau anda meminta saya menerapkan syariat
islam, karena saya dari kecil sudah main di masjid. Lalu dia tantang
kepada kita, coba sebutkan syariat mana yang dilarang di negeri kita?"
Munarman menjawab, syariat jihad dilarang dengan adanya Densus, syariat hudud juga dilarang. "Mendengar jawaban saya, dia belingsatan tidak bisa menjawabnya," cerita Munarman.
Kemudian petinggi Front Pembela Islam (FPI) ini juga menanyakan kenapa negara
memfasilitasi sesuatu yang haram seperti adanya undang-undang perbankan
konvensional yang mewajibkan bunga, padahal riba itu haram. "Dia jawab
riba kalau 2 persen masih boleh, kan dalam quran yang tidak boleh yang
berlebihan," cerita Munarman.
"Itulah gambaran kualitas calon-calon pemimpin kita saat ini," tambahnya.
"Kemudian calon yang lain lagi, ia
tidak melarang minuman beralkohol. Ia hanya membatasi 25 persen yang
bisa dibuka pasarnya dengan alasan adanya kekuatan lobi yang tidak bisa
dihindari. Artinya kedepan ini, tidak akan bersih miras dari gerai-gerai
dekat rumah kita seperti di Indomaret dan lain-lain," ungkap Munarman.
Kata Mantan ketua YLBHI ini, kenapa
umat Islam saat ini masih dalam keadaan terjajah? "Karena mayoritas
meninggalkan ajaran Islam dan hanya mengamalkan sedikit saja. Allah
sudah menentukan, barangsiapa yang tidak berpegang teguh dengan
aturanNya maka ia akan tertindas dan dibawah kendali bangsa lain,"
pungkas Munarman.
Sumber : Suara-Islam.Online