Jakarta (SI Online) - Umat Islam khususnya yang menjadi warga DKI Jakarta wajib bersatu
menolak Basuki Purnama (Ahok) menjadi gubernur. Dan wajib bagi anggota
DPRD DKI untuk sidang istimewa untuk penolakan Ahok sebagai realisasi
wakil rakyat. Demikian ditegaskan Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam
(FPI) KH. Misbahul Anam.
Menurutnya, minimal ada lima alasan menolak Ahok. "Pertama, Tidak ada
dalil pemimpin kafir yang adil apalagi melindungi warga muslim. Kedua,
Ahok itu arogan, sombong bahkan kerap berkata kasar. Ketiga, dari
berbagai elemen masyarakat DKI sudah muak dan menolak kepemimpinannya,"
ujar Kiai Anam kepada Suara Islam Online, Sabtu (20/9/2014)
"Keempat, Ahok selalu teriak demokrasi. Dalam demokrasi tidak ada
minoritas memimpin mayoritas. Lihat Amerika sebagai negara yang katanya
guru demokrasi, tidak pernah ada gubernur atau menteri muslim karena
Amerika negara kafir. Atau lihat Bali, kemarin ada calon gubernur
beragama Hindu yang ditolak hanya karena sering pakai peci, karena peci
dianggap simbol Islam. Dan yang kelima, alasan menolak Ahok adalah
karena warga DKI mayoritas pribumi-muslim sedangkan Ahok Cina-kafir,"
tambahnya.
Rencananya, FPI akan menggelar aksi menolak Ahok sebagai gubernur. Aksi
tersebut akan dilakukan pada Rabu, 24 September 2014 pukul 09.00 WIB di
depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat. FPI
menyerukan umat Islam Jakarta untuk mengikuti aksi ini.
"Ayo berjuang dengan jiwa dan raga demi tegaknya izzul Islam wal muslimin, Allahuakbar!" pungkas Kiai Anam.