Tema yang diambil oleh panitia orientasi mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya menuai kecaman dari banyak pihak. Mereka mengangkat tema besar “Tuhan Membusuk”, dengan subtema “Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan”.

Sensasi yang dibuat oleh panitia ospek mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya dengan mengangkat tema “Tuhan Membusuk” membuat berang ormas-ormas Islam di Indonesia. Salah satunya adalah Front Pembelas Islam (FPI) yang mengatakan bahwa tindakan ini dapat dikategorikan sebagai aksi yang lebih kejam daripada gerakan Islamic State of Irak and Syiria (ISIS).

Sekretaris Jenderal FPI Jatim, Khoiruddin menyatakan bahwa mahasiswa yang sengaja membuat tema itu tidak hanya cukup menerima hukuman formal seperti penjara, bahkan dia layak jika dihukum mati menurut ajaran Islam. Dirinya juga menilai bahwa mahasiswa di kampus tersebut kerap menggelar kegiatan yang menimbulkan kontroversi.

Tema yang diangkat dalam orientasi mahasiswa baru yang digelar pada 28-31 Agustus lalu telah melukai semua umat Islam. Tema yang diangkat mahasiswa itu, jelas telah melecehkan simbol ketuhanan yang dianggap sakral oleh umat Islam khususnya. Sehingga dirinya menilai bahwa ini jauh lebih ekstrim dibandingkan dengan ISIS yang juga membuat aksi kontroversial di dunia maya.

Khoiruddin  juga menyebutkan bahwa FPI Jatim mengambil tindakan tegas dengan melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Jatim dengan dugaan penistaan agama. Saat ini, pihaknya juga mengaku masih berkonsultasi dengan polisi terkait apakah bisa juga dijerat dengan undang-undang teknologi informasi, karena itu juga ramai dibicarakan di media sosial.